Begini Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Pendidikan Pondok Pesantren

Rabu, 22 Juli 2020, 00:00 WIB | Kesehatan | Nasional
Begini Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Pendidikan Pondok Pesantren
Begini Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Pendidikan Pondok Pesantren
IKLAN GUBERNUR

JAKARTA, binews.id - Berbagai tindakan pencegahan COVID-19 telah dilakukan di lingkungan pendidikan pondok pesantren seluruh Indonesia. Langkah tersebut bertujuan untuk kepentingan seluruh pihak, terutama para santri, agar bisa tetap belajar dengan nyaman dan aman dari penularan virus SARS-CoV-2 di lingkungan pondok pesantren.

Kementerian Agama telah menempuh berbagai upaya untuk memutus rantai penularan COVID-19 di lingkungan pendidikan pesantren, salah satunya dengan surat edaran. Surat edaran tersebut berisi berbagai panduan kesehatan terkait aman COVID-19. Panduan ini didistribusikan ke seluruh tempat Pendidikan di bawah Kementerian Agama, seperti pondok pesantren. Surat edaran ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 di masa pandemi.

"Setelah SKB empat menteri, kami Kementerian Agama menindaklanjuti juga dengan surat yang isinya menindaklanjuti protokol kesehatan. Dan kami sampaikan kepada seluruh pendidikan yang ada di Kementerian Agama, salah satunya adalah pendidikan Diniyah dan pondok pesantren," jelas Dr. H. Waryono, M.Ag selaku Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren melalui media daring dalam diskusi Gugus Tugas Nasional di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (21/7).

Lebih lanjut Waryono menyampaikan, sejumlah pesantren telah melakukan tindakan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan bagi para santri. Contohnya yang dilakukan oleh salah satu pondok pesantren di Jawa Timur yang mendatangkan santrinya secara bertahap sambil menyiapkan segala kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencegah tersebarnya penularan COVID-19 di lingkungan pesantren.

Baca juga: UNP Gelar Lokakarya Manajemen Penelitian, Hadirkan Narasumber dari University Malaya

Meski pondok pesantren telah berusaha disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan, menurut Waryono, dari total 28.000-an pesantren, baru 8.000 yang siap dalam pencegahan COVID-19 terhadap para santrinya.

Menurutnya ketidaksiapan tersebut diakibatkan oleh belum memadainya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pesantren-pesantren tersebut.

"Dari 28.000 pesantren, baru 8.085 pesantren yang betul-betul siap dan santrinya siap kembali ke Pesantren. Sisanya itu belum bisa operasi karena tadi, terkait dengan sarana dan prasana yang belum memadai, begitu ya," jelas Waryono.

Sedangkan untuk pembiayaan dalam penyediaan sarana dan prasarana, Waryono mengakui, pemerintah daerah di berbagai wilayah telah memberikan perhatian yang luar biasa kepada pondok pesantren yang ada. Menurutnya, perhatian tersebut membuat pesantren bisa melakukan berbagai tes dan menyediakan sarana dan prasana yang dbutuhkan dalam pencegahan COVID-19.

Baca juga: UNP Gelar Bunkasai XII, Perkenalkan Budaya Jepang Melalui Berbagai Kegiatan

"Karena itu, kami mengucapkan terimakasih bagi para gubernur, bupati, walikota, yang sejak awal telah memberikan pembiayaan," ujarnya.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: