Peternakan Sapi Moosa Edufarm Miliki Teknologi Program Pengembang Biakan Sapi
Sementara itu, Dirut Moosa Edufarm Dr. Ivan Rizal Sini merupakan grup bisnis yang mengelola jaringan RS Bunda ini menyebutkan ketertarikan berkontribusi di Solok, karena daerahnya ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut, merupakan tempat yang ideal untuk resipien sapi susu dan sapi Wagyu yang membutuhkan udara dingin.
Peternakan ini mengombinasikan teknologi termutakhir dalam industri perkembangbiakan, MOET (Multiple Ovulation Embryo Transfer) dan Genetic Screening. Teknologi tersebut memberikan tingkat kehamilan yang lebih tinggi dari donor pilihan (sperma dan telur) yang memberikan keturunan dengan kualitas tertinggi.
"Lokasi peternakan ini memang sudah diperhitungkan. Kami akan mengembangkan pembibitan sapi Wagyu dengan Program Bayi Tabung. Mudah-mudahan program MOET berhasil disini," ungkapnya.
Baca juga: Sumbar Jadi Peringkat 7 Penghasil Telur di Indonesia, Wagub Ungkap Ini Peluang Besar
Program MOET merupakan teknologi yang paling canggih dalam program perkembang biakan sapi, dengan memilih sapi terbaik secara fisik dan genetik. Sementara untuk di daerah Sungkai, Padang yang luasnya 10 hektar, merupakan lahan peternakan ideal untuk penggemukan dan pembibitan sapi lokal.
"Metode ini terbukti berhasil dalam di berbagai negara terutama untuk mengembangkan ternak premium, untuk itu kami perlu dukungan pemerintah dan masyarakat Sumbar," ujarnya. (rls)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Wabup Solok Lakukan Silaturahim ke ATR/BPN, Bahas Pelayanan dan Permasalahan Pertanahan
- Wabup Solok Pimpin Aksi Bersih-Bersih Sampah di Bukit Sundi Peringati HUT PGRI ke-80 dan Hari Guru Nasional 2025
- Rapat Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
- Wabup Solok Hadiri Acara Makan Sadaun Suku Koto di Nagari Koto Sani
- Ketua TP-PKK Kabupaten Solok Kunjungi Lima Bersaudara di Nagari Selayo








