Krisis Polusi Udara Mendesak, Nevi Zuairina Desak Pemerintah Ambil Tindakan Tegas

Minggu, 27 Oktober 2024, 13:58 WIB | Politik | Nasional
Krisis Polusi Udara Mendesak, Nevi Zuairina Desak Pemerintah Ambil Tindakan Tegas
Anggota DPR RI dari Komisi XII, Nevi Zuairina. IST

JAKARTA, binews.id — Anggota DPR RI dari Komisi XII, Nevi Zuairina,mengungkapkan keprihatinannya terhadap krisis polusi udara yang semakin parah di Jakarta dan sekitarnya. Kondisi ini telah mencapai tingkat yang mengancam kesehatan jutaan warga, terutama di wilayah perkotaan dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia.

Dalam pernyataannya, politisi PKS ini merujuk pada laporan World Air Quality Report 2023 yang menunjukkan Indonesia memiliki kualitas udara terburuk di Asia Tenggara. Laporan ini menyebutkan bahwa tingkat polusi yang tinggi sebagian besar dipicu oleh penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara serta tingginya emisi dari sektor transportasi.

Ketergantungan pada Batu Bara dan Pentingnya Energi Terbarukan

Legislator asal Sumatera Barat II ini menekankan pentingnya pemerintah mengambil langkah konkret untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara. Ia menyarankan agar pemerintah segera beralih ke energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin yang lebih ramah lingkungan. Menurut Nevi, transisi ini tidak hanya akan memperbaiki kualitas udara tetapi juga mendukung upaya global dalam mitigasi perubahan iklim.

Baca juga: Hj. Nevi Zuairina: Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Lebaran

"Kita perlu serius mengurangi ketergantungan pada sumber energi yang merusak lingkungan. Energi terbarukan adalah masa depan, dan pemerintah harus memimpin perubahan ini dengan kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan," tegasnya.

Pengawasan Ketat terhadap Industri dan Transparansi Data Emisi

Nevi juga mengkritik minimnya pengawasan terhadap industri pencemar, terutama PLTU, yang masih menjadi kontributor signifikan polusi udara. Ia menilai bahwa penerapan standar emisi yang lebih ketat sangat mendesak agar industri-industri ini tidak terus membebani lingkungan. "Pemerintah harus segera memberlakukan standar emisi yang lebih ketat pada industri. Jika ini tidak dilakukan, kualitas udara kita akan terus memburuk dan mengancam kesehatan masyarakat," ungkap Nevi.

Lebih lanjut, Nevi juga mendesak agar data emisi dari sektor industri dapat dibuka secara transparan kepada publik, sehingga masyarakat dapat ikut mengawasi serta menilai langkah-langkah pemerintah dalam mengatasi masalah polusi ini. Transparansi data dianggap penting agar pengawasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan organisasi lingkungan.

Baca juga: Hj. Nevi Zuairina Berbagi Ribuan Ta'jil Tersebar di Dapil Sumbar II

Dorongan untuk Transportasi Ramah Lingkungan dan Infrastruktur Sepeda

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: