Istano Basa Pagaruyung Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat

Salah seorang fotografer dari Persatuan Fotografer Istano Basa Pagaruyung, Busri mengakui pendapatannya jauh menurun dibandingkan sebelum adanya Pandemi Covid-19.
"Sepi, sebelum Corona biasanya berkisar 200 hingga 300 ribu per hari, sekarang paling berkisar 10 sampai 30 ribu saja," ucapnya lirih.
Hal senada juga diungkapkan petugas penyewaan baju adat Yunisma yang bercerita bahwa dampak Covid-19 bagi mereka sangat besar. Hal ini terlihat dari sepinya peminat yang ingin menyewa baju adat dari sebelumnya.
Baca juga: Polda Sumbar Lakukan Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Pendisiplinan Protokol Kesehatan
"Biasanya yang menyewa baju adalahpengunjung dari luar, seperti Malaysia tetapi semenjak Corona pengunjung luar sudah tidak ada lagi berkunjung kesini," kata Yunisma.
Harapan Busri, Yunisma dan seluruh pedagang yang menggantungkan usaha di Istano Basa Pagaruyung, Covid-19 segera berlalu dan pariwisata di Tanah Datar bisa kembali menggeliat dan ekonomi masyarakat secepatnya segera pulih. (rls-DiskominfoSB/mel)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- 17 Delegasi International Minangkabau Literacy Festival 2 Saksikan Pacu Jawi
- Bupati Eka Putra : Ini Event Pembuka dalam Progul Satu Nagari Satu Event Tahun 2024
- Sawah 9 Sebagai Kawasan Mountain Tourism Baru Di Nagari Binaan UNP
- Wagub Resmikan Kampung Iklim Ecobrick Binaan Semen Padang di Nagari Andaleh
- Event Budaya Terbesar di Sumbar, Festival Pesona Minangkabau Kembali Digelar