Pjs Wako Hani S Rustam Bentuk Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis Tingkat Kota Bukittinggi

"Saya berharap, TP2TB Kota Bukittinggi dapat memberikan pendampingan dan dukungan untuk pasien TBC agar dapat menyelesaikan pengobatan secara tuntas dan mengurangi risiko penularan serta memantau dan mengevaluasi upaya penanggulangan TBC secara berkala," harap Hani Rustam
Selain itu, Pjs Wako Bukittinggi juga menginstruksikan untuk segera melaksanakan "Gerakan Bersama Eliminasi TBC di Kota Bukittinggi" sebagai langkah strategis dengan melibatkan lintas sektor untuk bersama mengurangi dan menolkan kasus TBC di Kota Bukittinggi.
Gerakan ini perlu dilakukan, mengingat TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, termasuk di Bukittinggi.
Baca juga: Pemko Bukittinggi Cek Kualitas Beras Bantuan Pangan Desember 2024
Pjs Wako mendorong seluruh Kepala OPD bersama seluruh jajaran Pemko, untuk melakukan screening TB sebagai langkah pro aktif dan teladan bagi masyarakat Bukittinggi.
"Langkah ini juga sejalan dengan target nasional Indonesia untuk mengeliminasi TBC pada tahun 2030, dan sebagai bentuk keseriusan Pemko dalam menanggulangi TBC. Saya berharap kepada semua pihak berperan aktif sehingga target eliminasi TBC dapat tercapai dengan lebih cepat di Bukittinggi," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Linda Faroza, melalui Sekretaris, Albertiusman, menjelaskan, fasilitas kesehatan yang ada di kota Bukittinggi terdiri 7 Puskesmas dan 6 Rumah Sakit sudah siap melakukan pencegahan pengendalian dan pengobatan TB sesuai standar. Sehingga target Nasional Indonesia Eliminasi TB tahun 2030 bakal tercapai di Kota Bukittinggi.
"Kita akan terus memberikan edukasi dan pendampingan pada pasien maupun keluarga dalam kepatuhan meminum obat pada pasien TB paru yang sedang menjalani terapi pengobatan. Walaupun pada saat ini masih ada pasien TB yang menolak meminum obat dengan berbagai alasan.",ungkapnya.
Menanggapi penyampaian sekretaris Dinkes Bukittinggi itu, Hani S Rustam menegaskan, hal ini menjadi tantangan bagi Dinas Kesehatan dan lintas sektor terkait untuk pro aktif agar semua pasien yang sudah positif TBC segera mulai pengobatan agar tidak menyebar kepada masyarakat di lingkungannya.
Penulis: Medio
Editor: Adrian Tuswandi
Berita Terkait
- Hasil Monev KI Sumbar 2024: 29 Badan Publik Informatif, 172 Tidak Informatif
- Sekretariat DPRD Sumbar Pertahankan Predikat OPD informatif
- Ketua DPRD Kunjungi RSAM Bukittinggi: Didorong Beri Masyarakat Pelayanan Terbaik
- Ciptakan Pemerintahan Bersih dan Akuntabel, Ketua DPRD Sumbar Ajak Masyarakat Melek Keterbukaan Informasi
- Komisi Informasi Sumbar Gelar Bimtek Penyelesaian Sengketa Informasi di Bukittinggi