UNP Gelar FGD dan Teken MoU dengan BWI, Bahas Potensi Investasi Endowment Fund dan Sukuk Wakaf
PADANG, binews.id -- Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Investasi Endowment Fund dan Sukuk Wakaf" pada Kamis (23/1/2024) di Ruang Sidang Senat, Gedung Rektorat UNP. Acara ini juga menjadi momentum bersejarah dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UNP dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) untuk menjajaki peluang pengelolaan wakaf di lingkungan kampus.
Rektor UNP, Krismadinata, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus terus berinovasi dalam menciptakan sumber pendapatan yang berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pengelolaan wakaf sebagai salah satu strategi untuk mendukung keberlanjutan finansial kampus.
"Kita berupaya mencari gambaran bagaimana strategi investasi yang bisa diterapkan, salah satunya melalui sukuk wakaf atau obligasi syariah. Ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menciptakan income generating yang berkelanjutan," jelasnya.
Ketua Lembaga Kenadziran BWI, M. Ali Yusuf, dalam paparannya menjelaskan bahwa UNP memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor pengelolaan wakaf di kalangan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Menurutnya, pengelolaan wakaf secara profesional akan memberikan manfaat signifikan bagi pengembangan kampus.
Baca juga: Sportivitas dan Silaturahmi: ILUNI UNP Golf Tournament 2025 Warnai Dies Natalis
"Kami melihat potensi besar UNP sebagai PTNBH untuk mengelola wakaf secara profesional. Namun, tentu hal ini memerlukan kajian lebih mendalam, termasuk menentukan apakah pengelolaan wakaf ini nantinya berada di bawah direktorat tertentu atau membentuk lembaga khusus," ujarnya.
Wakil Sekretaris BWI, Emmy Hamidiyah, menambahkan bahwa diskusi ini membuka peluang kolaborasi lebih erat antara BWI dan UNP. Ia menyoroti pentingnya penyusunan kerangka kerja yang tepat untuk pengelolaan dana wakaf, terutama melalui instrumen investasi seperti sukuk.
"Langkah awal ini sangat strategis untuk memberikan pemahaman sekaligus merancang kerangka kerja yang tepat dalam pengelolaan dana wakaf, khususnya melalui instrumen investasi seperti sukuk," ungkapnya.
Acara ini juga menghadirkan beberapa pakar dari BWI, di antaranya Wakil Bendahara BWI Hafiz Gaffar, Manajer Kemitraan Strategis BWI Bambang Pamungkas, dan Manajer Keuangan BWI Rika Widyawati. Mereka memberikan pandangan terkait tata kelola dan potensi manfaat dari investasi berbasis wakaf.
Baca juga: Iluni Pascasarjana UNP 2025--2030 Resmi Dilantik, Dorong Peran Alumni dalam Pembangunan Bangsa
Dalam diskusi tersebut, para peserta mendalami konsep endowment fund dan sukuk wakaf sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan keberlanjutan finansial. Selain itu, peluang implementasi di lingkungan kampus dibahas secara komprehensif, termasuk pengelolaan aset wakaf secara syariah yang terintegrasi dengan kebutuhan universitas.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Sumbar Catat Deflasi 0,24% pada November 2025, Harga Cabai Merah Turun Tajam
- Pemprov Sumbar Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Pasca Bencana
- Inflasi Tinggi dan Kredit Melambat, BI Sumbar Soroti Ketahanan Ekonomi Daerah
- Dampak Luapan Banjir, KAI Divre II Sumbar Sementara Lakukan Pengalihan Lintas Perjalanan Kereta Api
- Hadapi Lonjakan Mobilitas Akhir Tahun, KAI Divre II Sumbar dan KAPM Tingkatkan Kesadaran Keselamatan di Perlintasan Sebidang








