Suasana Haru dan Rinai Tandai Pamit Sutan Riska dan Isteri kepada ASN Dharmasraya

Ia juga menekankan bahwa ASN tidak perlu takut terhadap mutasi karena mutasi adalah bagian dari dinamika pemerintahan yang bertujuan memperkuat organisasi.

"Jangan takut akan mutasi. Mutasi bukan hukuman, tetapi bentuk penyegaran dalam birokrasi. Siapa pun yang ditempatkan di mana pun, bekerjalah dengan baik. Saya percaya, ASN Dharmasraya adalah orang-orang hebat yang siap menghadapi tantangan di mana pun berada," tuturnya dengan penuh keyakinan.

Dukungan untuk Pemimpin Baru Annisa-Leli

Selain itu, dalam momen perpisahan tersebut, Sutan Riska juga mengajak seluruh ASN untuk mendukung kepemimpinan bupati baru, Annisa-Leli. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan pembangunan di Dharmasraya tidak bergantung pada satu individu, tetapi pada sinergi antara pemimpin dan seluruh elemen pemerintahan.

Baca juga: Nevi Zuairina Sampaikan Jangan Ada Rangkap Jabatan di BUMN, Demi Reformasi Birokrasi yang Bersih

"Sebentar lagi, Dharmasraya akan dipimpin oleh Ibu Annisa dan Ibu Leli. Saya mengajak seluruh ASN untuk mendukung penuh kepemimpinan beliau berdua. Mari kita jaga semangat kebersamaan dan profesionalisme, agar roda pemerintahan terus berjalan dengan baik dan membawa Dharmasraya ke arah yang lebih maju," ujarnya.

"ASN harus tetap profesional dan loyal kepada pemerintahan yang sah. Jangan sampai ada kegaduhan. Saya yakin, dengan dukungan ASN yang kuat, bupati baru kita akan mampu melanjutkan pembangunan dengan baik."

Pidato Sutan Riska diakhiri dengan tepuk tangan panjang dari seluruh peserta apel. Rinai gerimis yang turun seolah menjadi saksi bisu perpisahan ini, membaur dengan air mata haru yang jatuh dari banyak mata yang hadir. Perjalanan kepemimpinannya mungkin telah usai, tetapi jejaknya akan tetap dikenang di Dharmasraya. (bi/san)

Penulis: Imel
Editor: BiNews