Momentum Idul Fitri 1446 H: Hj. Nevi Zuairina Serukan Kebangkitan Sosial dan Ekonomi dari Ranah Minang

Ia juga menyoroti pentingnya inisiatif lokal seperti koperasi petani, kelompok usaha bersama, dan sistem distribusi pangan yang adil sebagai solusi nyata dalam menopang ekonomi masyarakat. Pemerintah daerah dan generasi muda pun diharapkan menjadi motor penggerak perubahan dari bawah.

Lebih lanjut, Nevi mengajak untuk menjadikan Idul Fitri sebagai titik tolak integrasi antara nilai agama dan kebijakan pembangunan. Islam, menurutnya, mengajarkan prinsip keadilan, pemerataan, dan kepedulian terhadap sesama.

"Kebijakan ekonomi ke depan harus memastikan tidak ada lagi anak nagari yang putus sekolah karena biaya, atau ibu rumah tangga yang terpaksa mengurangi makan karena harga bahan pokok terlalu tinggi. Pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan pemerataan," tegasnya.

Baca juga: Enam Jembatan Rusak, Titiek Soeharto Minta Penanganan Cepat di Kota Padang

Sebagai wakil rakyat dari Sumatera Barat II yang meliputi wilayah seperti Pasaman Barat, Agam, dan Lima Puluh Kota, Nevi menyatakan bahwa masyarakat Minang dikenal kuat, tangguh, dan pantang menyerah. Namun demikian, mereka tetap membutuhkan kehadiran nyata negara dalam bentuk kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil.

Menutup pesannya, Nevi mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai Idul Fitri sebagai pijakan awal membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan berkepribadian, dimulai dari hal-hal kecil dan nyata di kehidupan sehari-hari.

"Mari kita mulai dari rumah kita, dari nagari kita, dari pasar kita. Sebab perubahan besar selalu dimulai dari kesadaran yang tumbuh dalam hati, lalu diwujudkan dalam tindakan. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin," pungkasnya. (h/rel/mel)

Penulis: Imel
Editor: Imel