Sejarah Baru, Warga Sumbar di Kepri Dirikan Paguyuban Keluarga Besar Rumah Gadang
BATAM, binews.id -- Semangat untuk Bersatu dan membangun silaturahmi perantau Minang di Provinsi Riau terwujud dengan berdirinya Keluarga Besar Rumah Gadang (KBRG) Kepri dalam Musyawarah Besar ke-1 di Pacific Palace Hotel, Batam, Minggu (11/05/2025).
Mubes yang dibuka langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Dt Marajo tersebut berlangsung cair dan penuh keakraban para peserta yang berasal dari delapan organisasi Minang di tujuh kabupaten/kota di Kepri. Payung panji tersebut adalah Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) Batam, Perkumpulan Minang Sakato dan Minang Saiyo (Bintan), PKSB Karimun, Himpunan Keluarga Minang Sakato (Natuna), IKSB Kabupaten Lingga, IKSB Kabupaten Anambas serta IKSB Pulau Kundur.
Pemilihan ketua yang biasanya ramai dan kisruh di setiap pemilihan pimpinan organisasi, pada Mubes pertama yang juga dihadiri Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Harris Pratamura tersebut juga sangat singkat.
Sejatinya ada empat calon yang diusulkan oleh peserta Mubes, yakni AKBP (purn) Muhammad Marion, H Nurman, Syaiful Badri dan Syaiful. Keempat calon kemudian melakukan rapat kecil dengan delapan organisasi atau payung panji yang menjadi penggagas organisasi besar ini. Dalam rapat yang hanya berlangsung 15 menit, seluruhnya sepakat untuk menunjuk H Nurman sebagai Ketua KBRG pertama untuk lima tahun ke depan. Hasil kesepakatan tersebut langsung mendapat persetujuan seluruh peserta yang hadir.
Nurman juga langsung menjadi ketua tim formatur yang terdiri dari 13 orang. Mereka terdiri atas delapan payung panji, penggagas, dua sesepuh serta ketua SC. Tim formatur diberi waktu paling lambat tiga bulan untuk menyusun pengurus KBRG ini.
"Ini sejarah," kata sesepuh Minang Iskandar Yakob seusai acara, "Gagasan ini sudah ada sejak 20 tahun lalu namun tak pernah terwujud karena memang tidak mudah. Sekarang, sengan suasana yang penuh kekeluargaan, keinginan itu bisa kita wujudkan. Semoga Rumah Gandang ini betul-betul bisa menjadi rumah bagi para perantau Minang di Kepri," ungkap mantan ketua IKSB Batam tersebut.
Iskandar tidak menampik bahwa berdirinya paguyuban ini belum sepenuhnya diterima. Hal itu hal yang biasa dalam iklim demokrasi, apalagi masyarakat Minang yang terkenal kritis. Menurut Iskandar, sebuah niat yang baik, harus didukung. Apalagi paguyuban ini tujuannya untuk menjalin silaturahmi para perantau yang ada di Kepri.
"Kita beri kesempatan kepada pengurus Rumah Gadang ini bekerja. Yang mau kritik silakan karena kritik juga sangat perlu. Tetapi, jangan sampai memadamkan semangat kita untuk Bersatu dan menjalin silaturahmi. Ini kan organisasi sosial," katanya.
Baca juga: Angka Perceraian Meningkat, Wako Fadly Amran: Jaga Keluarga Kita
Hal senada juga dikatakan oleh Syaiful Badri, Ketua Steering Committee yang juga memimpin sidang pertama Mubes tersebut. Laiknya sebuah rumah yang terbuka, semua orang boleh masuk atau keluar dengan bebas.
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Bantuan Presiden Tiba di Sumbar, Pemprov Tegaskan Distribusi Cepat ke Titik Bencana
- Dikelola Dinas Kominfo, SP4N LAPOR Kota Padang Terbaik di Sumbar
- AYCM 2025 Ditabuh, Wako Fadly Amran: Pemuda Punya Kekuatan Digital Terbesar di Dunia
- Wali Kota Sawahlunto dan BPJS Kesehatan Bahas Optimalisasi Jaminan Kesehatan serta Validasi Data Peserta
- Sekretariat DPRD Sumbar Enam Kali Berturut-Turut Raih Predikat Informatif di AKIP 2025








