Sektor Jasa Keuangan Sumbar Tumbuh Positif, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Regional

Rabu, 21 Mei 2025, 15:42 WIB | Ekonomi | Kota Padang
Sektor Jasa Keuangan Sumbar Tumbuh Positif, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Regional
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat, Roni Nazra, saat coffe morning dengan media di Padang Rabu (21/5/2025) MELBA

PADANG, binews.id -- Sektor jasa keuangan di Provinsi Sumatera Barat menunjukkan kinerja yang positif pada triwulan I tahun 2025. Hal ini tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat yang mencapai 4,66 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Maret 2025, didukung oleh stabilitas dan pertumbuhan di sektor keuangan.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat, Roni Nazra, mengungkapkan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dengan kinerja yang terus mengalami peningkatan.

Hingga akhir Maret 2025, total aset perbankan di Sumatera Barat tercatat sebesar Rp83,59 triliun, meningkat 3,85 persen (yoy). Penyaluran kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 3,90 persen dengan total nilai sebesar Rp73,31 triliun.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat signifikan sebesar 5,21 persen menjadi Rp57,60 triliun. Meskipun demikian, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) sedikit meningkat dari 2,48 persen menjadi 2,51 persen, namun masih dalam kategori terkendali.

Dari total penyaluran kredit, sebesar Rp31,53 triliun dialokasikan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), atau sekitar 43,01 persen dari total kredit perbankan, dengan pertumbuhan 0,01 persen (yoy).

Kinerja perbankan syariah juga mencatatkan pertumbuhan signifikan. Total aset perbankan syariah di Sumatera Barat mencapai Rp13,10 triliun, melonjak 25,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total DPK tumbuh 12,37 persen menjadi Rp10,93 triliun, sementara total penyaluran pembiayaan mencapai Rp11,09 triliun, tumbuh 25,41 persen (yoy).

Rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) berhasil ditekan menjadi 1,49 persen dari sebelumnya 1,64 persen, menunjukkan kualitas pembiayaan yang membaik.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Total aset BPR dan BPRS mencapai Rp2,74 triliun, meningkat 9,17 persen (yoy). DPK tumbuh 5,61 persen menjadi Rp1,97 triliun, sementara kredit dan pembiayaan yang disalurkan naik 10,73 persen menjadi Rp2,22 triliun. Menariknya, sekitar 71,92 persen dari penyaluran kredit BPR dan BPRS dialokasikan untuk UMKM.

Di sektor pasar modal, jumlah investor terus menunjukkan peningkatan. Per Maret 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 200.741, tumbuh 12,71 persen (yoy). Dari jumlah tersebut, investor saham tercatat 97.193 SID (naik 21,01 persen), investor Reksa Dana sebanyak 189.799 SID (naik 12,65 persen), investor Surat Berharga Negara (SBN) mencapai 8.379 SID (naik 13,18 persen), dan terdapat 3 investor pada Efek Beragun Aset (EBA).

Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga menunjukkan kinerja yang baik, terutama perusahaan pembiayaan. Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp5,61 triliun, naik 4,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tingkat risiko pembiayaan berhasil ditekan, dengan NPF turun menjadi 2,83 persen.

Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat, OJK Sumatera Barat telah melaksanakan 25 kegiatan edukasi secara langsung serta 12 kegiatan edukasi melalui media sosial dan cetak. Edukasi ini menyasar masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, dan pelaku UMKM, dengan tujuan meningkatkan pemahaman terhadap peran OJK serta kewaspadaan terhadap aktivitas keuangan ilegal.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: