Sekda Kabupaten Solok Medison Tegaskan Tudingan Miring Tentang Politik Praktis Pilkada 2024

Sabtu, 14 Juni 2025, 09:55 WIB | Pemerintahan | Kab. Solok
Sekda Kabupaten Solok Medison Tegaskan Tudingan Miring Tentang Politik Praktis Pilkada...
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok, Medison, mengungkap adanya tudingan miring bahkan menuduhnya ikut politik praktis menjelang Pilkada 2024. IST

AROSUKA, binews.id -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok, Medison, mengungkap adanya tudingan miring bahkan menuduhnya ikut politik praktis menjelang Pilkada 2024.

Sekda Medison menyampaikan pernyataan tegas dan terang soal posisinya sebagai pejabat karier, bukan pesanan politik.

"Saya ini ditunjuk jadi Sekda bukan karena kedekatan politik, tapi karena profesionalitas kerja. Saya dilantik di masa Bupati Epyardi Asda, dan sekarang diminta melanjutkan tugas oleh Bupati Jon Firman Pandu. Itu membuktikan bahwa saya dibutuhkan karena kemampuan, bukan karena saya berpihak ke sana atau ke sini," tegasnya di ruang kerja pada Kamis (12/06/2025).

Pernyataan ini menjadi jawaban atas berbagai spekulasi yang berkembang oleh oknum tertentu, termasuk tuduhan bahwa dirinya berpindah haluan politik demi mengamankan jabatan.

Baca juga: Pj Sekdako Winarno: Pelaksanaan Apel Siaga Tingkatkan Pilkada yang Berkualitas

Medison menilai tudingan tersebut sangat tidak berdasar dan justru mencederai prinsip-prinsip pelayanan publik yang selama ini Ia pegang teguh.

"Kalau saya tidak dibutuhkan, saya tidak akan memaksakan diri. Tapi saya diminta langsung oleh Bupati Jon Firman Pandu untuk tetap membantu roda pemerintahan. Di tengah kondisi fiskal daerah yang sangat menantang, posisi Sekda bukan untuk bermain politik tapi untuk memastikan pemerintahan tetap berjalan," ujarnya.

Menurut Medison, tantangan keuangan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Solok saat ini sangat berat. Dengan pemotongan anggaran hingga 50 persen, banyak program yang harus direstrukturisasi. Ditambah lagi dengan kondisi internal pemerintahan yang masih belum sepenuhnya solid.

"Kita sedang menghadapi efisiensi anggaran yang luar biasa besar. Bukan hanya Solok, hampir semua daerah di Indonesia merasakannya. Tapi tantangan itu makin berat karena saya melihat ada kurangnya kekompakan di tubuh pemerintahan kita. Di sinilah peran Sekda menjadi penting — sebagai penghubung antara visi dan misi Bupati -- Wakil Bupati dengan pelaksanaan teknis di lapangan," jelasnya.

Baca juga: Generasi Muda Berkomitmen untuk Maju dalam Pilkada Tahun 2024

Medison juga menyayangkan tudingan bahwa dirinya mengatur penempatan pejabat berdasarkan kedekatan, seperti isu pelantikan istri Bupati sebagai Kabag Prokomp. Ia menegaskan bahwa semua penempatan dilakukan berdasarkan aturan dan prosedur yang berlaku.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: