Berkiprah Hingga Pentas Dunia, Semen Padang Terus Berinovasi untuk Negeri

PADANG, binews.id - Di era industri 4.0 saat ini, PT Semen Padang sebagai industri semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, terus melakukan berbagai inovasi yang memberikan benefit bagi perusahaan. Bahkan, tak sedikit inovasi Semen Padang tersebut ambil bagian di berbagai kompetisi di dunia internasional dan berhasil meraih prestasi.
Salah satunya, inovasi yang dibuat oleh tim Quality Assurance PT Semen Padang yang berjudul "Efisiensi Pengujian Free Lime Klinker & Semen dengan Mengurangi Pemakaian Bahan Kimia Hingga 50 Persen". Inovasi dari tim Quality Assurance dengan nama Gliserol Ethanol Kimia (GE KIM) itu, berhasil mengharumkan nama PT Semen Padang di ajang Asian Pacific Quality Conference (APQO) 2017 yang digelar di Manila, Philiphina 2017.
"Pada ajang APQO tersebut, tim GE KIM meraih Tri Star, yang merupakan penghargaan tertinggi pada ajang APQO," kata Pengelola Inovasi PT Semen Padang Fery Sarvino, Jumat (14/8/2020).
Tim GE KIM yang terdiri dari karyawan PT Semen Padang itu dibentuk pada 2013 dengan anggota Nelvi Irawati sebagai fasilitator, Yulmidawati sebagai ketua, serta Depi Putra dan Rika Warni sebagai anggota.
Baca juga: Disdukcapil Kabupaten Solok Launching Inovasi JELAJAH 1302
Tim ini sudah mewakili PT Semen Padang di pelbagai ajang inovasi. Selain APQO, GE KIM juga ikut serta pada ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Indonesia (TKMPN) Batam tahun 2014 dan TKMPN Bali pada tahun 2016.
Pada TKMPN Batam, tim GE KIM dengan judul inovasi "Daur Ulang Limbah B3 Gliseropl Ethanol Sisa Pengujian Kapur Bebas: Minimasi Limbah dan Efisiensi Biaya Pengadaan Ethanol" meraih penghargaan Silver.
Sedangkan di TKMPN Bali dengan judul "Menekan Biaya Pengadaan Bahan Kimia dengan Menurunkan Penggunaan Glycerin pada Pengujian Kapur Bebas di Laboratorium Quality Assurance PT Semen Padang" meraih Platinum.
Fery menyebut, inovasi dari tim GE KIM itu saat ini telah diimplementasikan di laboratorium Quality Assurance PT Semen Padang dan memberikan benefit hingga Rp78 juta per tahun.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Tinjau Inovasi Pengolahan Kopi di Area Geothermal Energy Kamojang Garut
"Benefit ini bersumber dari pemanfataan limbah ethanol yang didaur ulang dan biaya pengadaan bahan kimia," ujarnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Termasuk Tertinggi di G20 dan ASEAN
- PLN Catat Lonjakan Pengguna REC, Penjualan Tembus 13,68 TWh di Semester I 2025
- BEI Masuk 20 Besar Bursa Dunia, Jadi yang Terbesar di ASEAN
- OJK Imbau Masyarakat Tetap Tenang Terkait Pemblokiran Rekening Dormant
- OJK Sumatera Bagian Utara Gelar Media Gathering, Bekali Jurnalis Pahami Industri Keuangan
Didukung Penuh PSSI, FFI Persiapkan Timnas untuk SEA Games 2025
Nasional - 13 Agustus 2025
Tiga Daerah Terdampak Banjir, BNPB Ingatkan Pencegahan Dini
Nasional - 12 Agustus 2025