Wako Hendri Arnis Hidupkan Kembali Tradisi dan Ekonomi Nagari Lewat Pacu Kuda Pabasko 2025
Gelanggang Bancalaweh sendiri menyimpan nilai historis yang dalam. Kawasan ini dikenal sebagai lokasi legendaris dalam kisah "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" karya Buya Hamka — tempat pertemuan Zainuddin dan Hayati. "Bancalaweh adalah warisan sastra dan budaya. Nilai ini harus dijaga dan dikembangkan," tutur Hendri.
Dalam upaya nyata mendukung masyarakat, Pemerintah Kota Padang Panjang menyediakan fasilitas berjualan gratis bagi 1.877 pelaku UMKM selama alek berlangsung. Langkah ini membuktikan bahwa kegiatan budaya juga bisa menjadi sarana pemberdayaan ekonomi rakyat.
"Semua difasilitasi tanpa biaya agar masyarakat bisa menikmati alek ini sekaligus mendapatkan manfaat ekonominya," ujar Ketua Pelaksana, Delius Putra.

Dukungan pun datang dari Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, yang membuka secara resmi kegiatan tersebut. Ia memuji langkah Pemerintah Kota Padang Panjang dalam melestarikan budaya sekaligus menggerakkan ekonomi daerah. "Olahraga pacu kuda ini bernilai ibadah dan budaya. Pemerintah provinsi akan terus mendukung agar kegiatan seperti ini berlanjut," ucapnya.
Apresiasi juga datang dari Anggota DPD RI, Irman Gusman, yang berkomitmen membantu pengembangan gelanggang. "Dengan jejaring yang kita miliki, kami siap mendukung peningkatan fasilitas agar Bancalaweh menjadi gelanggang bertaraf nasional," ujarnya.
Sorotan utama terjadi ketika kuda Sir Orbit, milik Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmantias, melesat di lintasan dan menjuarai kelas Derby Divisi I -- 1.400 meter. Sorakan penonton menggema, menandai puncak kemeriahan ajang yang menjadi kebanggaan masyarakat Pabasko.
Namun di balik sorak kemenangan, nilai kebersamaan tetap menjadi ruh utama. Datuak Kupiah, perwakilan niniak mamak se-Pabasko, menyampaikan rasa terima kasih kepada Wali Kota Hendri atas dukungan penuh terhadap kegiatan adat ini. "Berkat perhatian pemerintah, alek besar ini bisa kembali hidup," ujarnya haru.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Erick Hamdani Datuak Ambasa, menilai penyelenggaraan ini mencerminkan kepemimpinan yang berorientasi pada kearifan lokal. "Pacu kuda di Pabasko ini bukan sekadar hiburan rakyat, tapi bukti pemerintah daerah mampu mengangkat nilai budaya sebagai kekuatan ekonomi," ujarnya.
Kehadiran ribuan masyarakat, pelaku UMKM, hingga tamu dari berbagai daerah membuktikan bahwa Padang Panjang di bawah kepemimpinan Hendri Arnis berhasil menciptakan event yang produktif, inklusif, dan berdaya ekonomi.

Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Wako Hendri Arnis Buka IPBL Cup I, 20 Tim RT Koto Panjang Adu Skill di Lapangan Voli
- Kalahkan Sawahlunto, PS Pemko Tantang Kabupaten Solok di Final Wali Kota Cup III 2025
- Bersama Forkopimda, Wawako Allex Resmikan Absolute Billiard di Lantai II AB Mart
- Wakil Wali Kota Buka Turnamen Sepak Bola Wali Kota Cup III
- Wawako Allex Saputra Apresiasi Dua Atlet Hapkido Raih Medali di Kejuaraan Asia Tenggara







