Pasien yang Tenang Lebih Cepat Sembuh dari Corona Virus Daripada yang Gelisah
JAKARTA, binews.id -- Pasien yang tenang begitu divonis positif Covid-19 cenderung lebih cepat sembuh dibanding mereka yang panik atau gelisah ketika mengetahui dirinya terpapar virus corona.
Spesialis Paru dan Konsultan Intensivist dan Gawat Nafas di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Dr. Dewiyana Andari Kusmana, SpP (K), mengatakan, pasien positif Covid-19 yang pasrah, tenang, dan yakin itu akan jauh lebih mudah penyembuhannya dibanding mereka yang gelisah.
Dalam talkshow "Pentingnya Iman, Aman, dan Imun" di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Selasa (6/10) siang Dr. Dewiyana menunjukkan penelitian awal pada pasien Covid-19 yang tidur cukup dan di bawah pukul 21.00 WIB itu antibodinya mudah terbentuk sehingga cepat sembuh.
"Kalau gelisah terus maka semakin tegang dan makin banyak penyakit lainnya yang dimunculkan," ujar Dr. Dewiyana Andari.
Baca juga: BNPB: Hujan dan Angin Kencang Terjang Tiga Kecamatan di Bogor, 95 Jiwa Terdampak
Dr. Dewiyana juga memberikan tips terhadap pasien positif Covid-19 khususnya tanpa gejala atau OTG agar makan, minum, dan istirahat yang cukup. Selain itu berpikiran tenang dan jangan panik serta pasrah begitu dinyatakan positif terpapar corona.
"Jangan panik, yang membuat hormon berantakan, lambung iritasi, nadi hipertensi, psikis gelisah. Itu mengacaukan semuanya," papar Dr. Dewiyana.
Penyintas Covid-19 Turyono sampai saat ini dirinya masih bertanya-tanya terkait label OTG yang menimpa dirinya itu. Rohaniawan di Kota Tegal, Jawa Tengah, itu mengatakan selama tigapuluh hari dirinya menjalani isolasi mandiri di rumah sakit lantaran positif.
"Kalau sakit gigi itu ada cenat-cenut, saking pinggang berasa linu, tapikalau OTG ini sama sekali tidak ada gejala. Itu yang saya rasakan selama 30 hari," ungkap Turyono via Zoom.
Baca juga: BNPB: Karhutla dan Banjir Landa Sejumlah Daerah, Warga Diminta Waspada
Turyono berbagi pengalamankalau dirinya bisa terbebas dari virus corona tanpa mengkonsumsi suplemen atau vitamin yang disiapkan rumah sakit. Namun terapi yang dilakukan adalah olahraga, bernyanyi, dan berdoa.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gubernur Sumbar Targetkan RSAM Sebagai Salah Satu Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Unggulan di Indonesia
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru








