Dalam Sepekan, Sumbar Berhasil Jadi Provinsi Terendah Kasus Positif Covid-19 se- Indonesia

Jumat, 13 November 2020, 14:13 WIB | Kesehatan | Nasional
Dalam Sepekan, Sumbar Berhasil Jadi Provinsi Terendah Kasus Positif Covid-19 se- Indonesia
Covid-19 di Indonesia. Ilustrasi
IKLAN GUBERNUR

JAKARTA, binews.id -- Penanganan Covid-19 di Sumbar pada pekan pertama November menuai apresiasi dari pemerintah pusat. Sebab dalam sepekan, Sumbar berhasil menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif terendah se-Indonesia, setelah sebelumnya sempat menjadi provinsi dengan kasus positif tertinggi.

Apresiasi itu disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 pusat Wiku Adisasmito saat konferensi pers secara daring melalui kanal Youtuber BNPB, Kamis (21/11/2020). Selain mencatatkan kasus positif terendah, Sumbar juga menunjukkan perbaikan dalam menekan jumlah pasien menderita Covid-19 yang meninggal dunia.

"Sumbar, Riau, dan Kepulauan Riau, itu perkembangan penanganannya bergerak signifikan ke arah yang lebih baik. Sumbar, pada 25 Oktober ada di peringkat 33 kasus tertinggi, tiba-tiba meroket jadi peringat 1 dalam laporan 1 November. Namun sepekan berselang pada 8 November, turun siginifikan jadi peringkat 34. Terendah se-Indonesia," kata Wiku.

Pergerakan peringkat itu, sambung Wiku, menunjukkan Sumbar dapat dengan cepat menekan angka penularan kasus hanya dalam satu pekan. Yaitu dari posisi 1 menjadi posisi 34 atau yang paling sedikit laporan kasus mingguannya. Selain itu, Sumbar juga berhasil menekan kasus meninggal dunia pada pasien Covid-19.

Baca juga: KAI Divre II Sumbar Gelar Ramp Check untuk Pastikan Keselamatan dan Kenyamanan Angkutan Lebaran

"Selain itu kasus meninggal dunia di Sumbar juga menurun. Dari peringkat 2 pada 25 Oktober, turun jadi peringkat 8 pada 1 November, dan turun drastis menjadi peringkat 21 pada pekan ini. Ini perlu kita apresiasi," ucap Wiku lagi.

Namun demikian, meski terbilang baik dalam hal menekan kasus penularan dan kematian pada pasien Covid-19, Sumbar masih harus berjuang untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien. Sebab, saat ini Sumbar masih tertahan di peringkat 33 yang menandakan belum signifikannya jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19.

"Artinya terjadi perlambatan penanganan pasien di rumah sakit. Selain itu mungkin juga disebabkan ada masyarakat yang tidak segera melapor ke rumah sakit saat merasakan memiliki gejala serupa terkena Covid-19," kata Wiku lagi.

Jakarta, 12 November 2020. Penerapan praktik 3T(Tracing, Testing, Treatment)sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Kedua hal tersebut adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Hanya saja, penerapan praktik 3T masih perlu ditingkatkan pemahamannya di masyarakat, mengingat masyarakat lebih mengenal 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar.

Baca juga: KAI Divre II Sumbar Imbau Masyarakat Tidak Ngabuburit di Jalur Kereta Api Demi Keselamatan

Penasihat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarinvest), Monica Nirmala mengatakan, "3M banyak membicarakan tentang peran kita sebagai individu. Sementara 3T berbicara tentang bagaimana kita memberikan notifikasi atau pemberitahuan pada orang di sekitar kita untuk waspada. Jadi memang ada satu proses yang tidak hanya melibatkan individu tapi juga orang yang lebih banyak", katanya dalam Dialog Produktif bertema Optimisme Masyarakat terhadap 3T (Tracing, Testing, Treatment) yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (12/11/2020).

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: