BNPT-FKPT Sumbar Gencar Lawan Radikalisme

BATUSANGKAR, binews.id - Beragam konten negatif yang kita temui beredar di media sosial, salah satunya video - video bernada penghasutan dan menjurus kepada pembentukan paham radikalisme, tentu ini sangat membahayakan keutuhan bangsa.
Tak ada cara mengatasinya selain ikut pula membanjiri dunia maya dengan video-video yang berisi narasi sebaliknya yakni deradikalisasi.
"Yang membanjiri berbagai kanal medsos dengan video radikal itu lebih banyak kaum muda. Sayangnya tidak banyak kaum muda yang dengan kesadaran sendiri ikut meluruskan narasi-narasi negatif yang menjurus pada perpecahan bangsa dengan meng-upload video-video bernarasi positif," kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat, Dr. Zaim Rais, Kamis (12/3/2020), di hotel Emersia Batusangkar.
Zaim mengatakan, untuk itu penting pula anak-anak muda diberikan pemahaman bahaya radikalisme sambil diberi pelatihan bagaimana membuat video-video pendek yang diupload ke Youtube, Instagram, Twitter atau Facebook.
Seharian kemarin dengan diarahkan oleh sineas nasional Swastika Nohara sekitar 110 siswa SLTA dari berbagai sekolah di Tanah Datar mengikuti pelatihan pembuatan video pendek bertajuk 'Kita Indonesia'.
Kenapa mesti yang menjadi perhatian adalah anak-anak muda? Menurut Kasubdit Bina Masyarakat BNPT, Kolonel Solahuddin Nasution yang menjadi narasumber pada acara itu mengatakan anak dengan usia remaja atau pelajar sangat rentan terpapar paham radikal. Terlebih, anak muda yang di usianya tengah melakukan pencarian jati diri.
Pelajar diharapkan dapat membedakan sebuah paham yang diajarkan, dalam arti kata paham tersebut tergolong positif dan jauh dari ajaran radikalisme.
Hal ini diungkapkan saat kegiatan lomba video pendek dan diskusi film bertema kita indonesia yang diikuti perwakilan pelajar SMA Sederajat yang berasal dari beberapa sekolah di Tanah Datar.
"Anak muda diharapkan dapat membedakan, ini mengarah ke paham radikal atau tidak. Radikal yang dimaksudkan radikal terorisme. Lewat adek adek lah, sebagai duta di Sumbar yang menyampaikan, minimal ke keluarga dan temannya," kata Solahuddin.
Ini menurut dia adalah mesti digerakkan bersama-sama oleh semua elemen dan mencegah paham radikal yang memicu terorisme. BNPT sendirian saja melaksanakan upaya penanggulangan terorisme di negeri ini tidak akan bisa kecuali bersinergi dan bekerja sama dengan berbagai pihak.
Lebih lanjut Solahuddin menyebutkan jika selama ini informasi yang didapatkan BNPT terkait kelompok maupun individu yang terpapar paham radikal merupakan informasi yang bersifat parsial. BNPT menghimpun informasi tersebut dari TNI/Polri, Pemda dan kementrian agama, serta sumber lainnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Ditbinmas Polda Sumbar Kembali Bahas Radikal, Terorisme dan Intoleransi
- Kapolda Sumbar hadiri Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
- Kapolda tutup Audit Kinerja Itwasum Polri tahap II Tahun 2021 di Polda Sumbar
- Personel Ditreskrimum Polda Sumbar Terima Penghargaan dari berbagai Instansi
- Tim Asistensi dan Supervisi Mabes Polri datangi Polda Sumbar