Webinar Series #8 Semen Padang

Dekatkan Diri Pada Tuhan dan Dukungan Orang Terdekat Percepat Kesembuhan Survivor Covid-19

Kamis, 17 Desember 2020, 11:44 WIB | Kesehatan | Kota Padang
Dekatkan Diri Pada Tuhan dan Dukungan Orang Terdekat Percepat Kesembuhan Survivor Covid-19
PT Semen Padang kembali gelar Webinar series yang ke 8, Rabu (16/12/2020). Webinar Series #8 kali ini terkait sosialisasi Covid-19 PT Semen Padang yang bertemakan "Sharing Covid-19 Survivor", dengan menghadirkan Komisaris PT Semen Padang Prof. Dr. H. Werry Darta Taifur, SE, MA, Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Unand drg. Harfindo Nismal, Sp. BM, dan sejumlah karyawan Semen Padang.

Werry pun menduga bahwa dirinya terpapar Covid-19 saat tidak pakai masker ke masjid. Saat itu, dirinya pergi salat ke masjid. Setiba di masjid rupanya banyak jamaah, karena kebetulan ketika itu ada penyelenggaraan salat jenazah. Ia pun salat di masjid tersebut.

"Jemaahnya salat rapat. Karena ini di masjid, saya berdoa agar tidak terpapar. Rupanya, besoknya badan saya panas, kerongkongan perih, batuk, keringat dan tidak bisa tidur. Kemudian saya berkesimpulan kalau saya itu terserang Covid. Kemudian, hari itu juga, saya pergi ke Semen Padang Hospital," tuturnya.

Di Semen Padang Hospital, sebutnya, ia diminta untuk Swab, sehingga Ia pergi ke Rumah Sakit Unand untuk Swab. Setelah Swab, besoknya keluar hasilnya. Hasil Swab tersebut, disampaikan langsung oleh Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Rumah sakit Unand dr. Andani Eka Putra.

Baca juga: Pemerintah Pusat Berikan Tunjangan Khusus untuk Dokter Spesialis di Daerah Tertinggal

"Pak Andani menyampaikan hasil swab saya positif. dan Pak Andani juga mengatakan kalau saya terpapar sejak dua atau tiga hari sebelumnya. Jadi kalau saya cocokan, kemungkinan saya terpapar Covid-19 itu saat saya salat di masjid dan tidak pakai masker, ditambah lagi ketika itu banyak jamaah," ungkapnya.

Setelah diketahui positif Covid-19, Werry juga mengatakan bahwa dirinya langsung dirawat di Semen Padang Hospital selama dua minggu. Hari pertama hingga hari ketiga dirawat, merupakan hari yang paling berat bagi dirinya, karena keringat terus bercucuran dan badan semakin panas, makan tidak begitu bernafsu, tidur susah, dan sering berhalusinasi. Kemudian, dirinya juga diinvus.

Kendati begitu, ia terus berjuang untuk sembuh dari Covid-19 dengan berserah diri dan perbanyak zikir, "Tujuan saya dirawat hanya untuk sembuh. jadi saya berzikir dan berserah diri kepada Allah SWT. Berserah diri itu adalah bagian yang penting bagi saya selama menjalani perawatan. Jadi saya terus berzikir. Pagi, sore dan malam saya berzikir. Sekarang saya terbiasa berzikir," ujarnya.

Di hari keempat, ketika infus yang terpasang di tangannya sudah dilepas, Ia pun pergi jalan-jalan ke lantai 4 dan di sana Ia ketemu banyak orang sesama pasien Covid-19. Dan tentunya, pertemuan dengan banyak pasien tersebut membuat semangat dirinya bangkit untuk sembuh dari Covid.

"Selain berzikir dan berserah diri, yang terpenting bagi saya itu selama dirawat adalah berinteraksi dengan banyak orang. Jadi, kesempatan keluar dari ruang perawatan itu saya manfaatkan untuk berinteraksi dengan banyak orang, karena dengan berinteraksi itu, pikiran saya menjadi tenang. Jadi, ada dua yang harus disehatkan selama positif Covid-19, yaitu fisik dan pikiran," katanya.

Terkait dengan pengalaman sebagai pasien Covid-19 yang dialaminya, Werry pun pada kesempatan webinar tersebut berpesan kepada seluruh peserta webinar untuk tetap waspada, jangan lalai dan patuhi prorokol kesehatan. "Belajarlah dari pengalaman yang saya alami ini. Wabah Covid-19 belum berakhir. Pesan saya ini untuk kita semua, dan sampaikan juga ke masyarakat," ujarnya.

Selain Werry dan Harfindo, pada webinar series tersebut, beberapa karyawan PT Semen Padang yang pernah terpapar Covid-19 juga menyampaikan pengalamannya kepada peserta webinar. Salah satunya, adalah Fadhlan Maulana yang merupakan karyawan PT Semen Padang pertama yang dinyatakan positif Covid-19.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: