Panitia Kongres Sunda Berikan Gelar Akang untuk AA LaNyalla

Rabu, 13 Januari 2021, 16:52 WIB | Politik | Nasional
Panitia Kongres Sunda Berikan Gelar Akang untuk AA LaNyalla
Panitia Kongres Sunda Berikan panggilan Akang kepada AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan cinderamata berupa Iket (Udeng) Darmakusuma, Pusaka Kujang Pamor Padjajaran, Buku Biografi Otto Iskandardinata dan Duluang (sejenis prasasti tulisan kuno, red)di ruang pertemuan Swiss-belresort Dago, Bandung, Rabu (13/1/2021).
IKLAN GUBERNUR

BANDUNG, binews.id - Panitia Kongres Sunda secara resmi menyematkan panggilan Akang AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Gelar itu diberikan oleh Pembina Kongres Sunda Raden Holil Aksan Umarzein. Bukan Cuma gelar Akang, tapi Panitia Kongres Sunda juga memberi cinderamata berupa Iket (Udeng) Darmakusuma, Pusaka Kujang Pamor Padjajaran, Buku Biografi Otto Iskandardinata dan Duluang (sejenis prasasti tulisan kuno, red).

"Saya sampaikan terima kasih atas gelar, penghargaan dan cinderamata yang diberikan kepada saya. Terutama pusaka kujangnya. Kebetulan saya juga pelestari pusaka. Selain keris, tombak, saya juga punya kujang. Tapi ini yang langsung saya terima dari tokoh Sunda. Sekali lagi terima kasih," ungkap LaNyalla, di ruang pertemuan Swiss-belresort Dago, Bandung, Rabu (13/1/2021).

Dalam pertemuan itu sejumlah senator turut hadir mendampingi, di antaranya senator asal Jawa Barat, Eni Sumarni, Amang Syafrudin dan Asep Hidayat. Juga hadir senator Facrul Razi (Aceh), Alirman Sori (Sumbar), Jiyalika Maharani (Sumsel), Ria Mayang Sari dan Sum Indra (Jambi), Ahmad Bastian dan Bustami Zainudin (Lampung), Wa Ode Rabia Al Adawia (Sultra) dan Alexander Fraciscus (Babel).

Sementara dari Panitia Kongres Sunda, hadir Avi Taufik Hidayat (Ketua OC Kongres Sunda), Nina Kurnia Hikmawati (Sekretaris Kongres Sunda), Andri Perkasa Kantaprawira (Ketua SC), Acil Bimbo (Pembina Kongres), Raden Holil A. Umarzein (Pembina Kongres Sunda), Duddy Sutandi (Pakar Kongres Sunda) dan Hilman Hidayat (Ketua PWI Jawa Barat).

Baca juga: Museum & Galeri Arsip Statis Kota Padang Bakal Diresmikan Menteri Fadli Zon

Dalam dialog tersebut, LaNyalla menyampaikan, DPD RI akan mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar diresmikan adanya Hari Kebudayaan dan Kearifan Lokal sebagai salah satu hari nasional Indonesia.

"Dalam waktu dekat, saya akan bertemu Presiden Joko Widodo dalam forum konsultasi rutin. Dalam pertemuan itu, saya akan mengusulkan kepada Presiden untuk menetapkan hari kebudayaan dan kearifan lokal sebagai hari nasional," katanya.

Hal itu, tandas LaNyalla penting, mengingat budaya adalah identitas bangsa. Dan kearifan lokal adalah pembela sekaligus pintu membangun kesejehteraan masyarakat asli.

Sementara Senator asal Sumbar, Alirman Sori mengakui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan belum mampu menampung kebutuhan masyarakat akan eksistensi kearifan lokal. "Tetapi sebagai alas untuk menuju ke sana, bisa kita maksimalkan. Tentu melalui forum-forum seperti ini," tukasnya.

Baca juga: Rantak Budaya: Pekan Kebudayaan Daerah 2024 Hidupkan Kembali Tradisi Minangkabau di Sumatera Barat

Di tempat yang sama, Acil Bimbo yang bernama asli Dharmawan Hardjakusumah menyoal banyaknya kearifan lokal dan tata nilai yang sudah tercerabut di Indonesia. Karena belum tegasnya garis batas antara konservasi budaya dengan kepentingan ekonomi.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: