Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Dihentikan, Proses identifikasi Korban Tetap Berlanjut

JAKARTA, binews.id -- Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu dihentikan.
Meski pencarian dihentikan, tim DVI RS Polri akan tetap melanjutkan proses identifikasi jenazah korban yang bagian tubuhnya sudah ditemukan.
"Proses identifikasi, walaupun di Basarnas mungkin akan menghentikan, tetapi di sini masih melakukan kegiatan identifikasi," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, di RS Polri Kramat jati Jakarta, Kamis (21/1).
Rusdi menjelaskan, proses identifikasi korban tetap berlanjut pada Jumat (22/1) besok. Ia memastikan pihaknya akan terus bekerja untuk mengidentifikasi kantong jenazah yang tersisa.
Baca juga: Tim SAR Berhasil Evakuasi 4 Penumpang Kapal Mati Mesin di Perairan Mentawai, Begini Keadaannya
Setidaknya, dibutuhkan waktu satu pekan untuk mengidentifikasi temuan bagian tubuh (body part) yang sudah ditemukan. Metode identifikasi yang digunakan adalah pencocokan melalui DNA dan membutuhkan waktu tidak sebentar.
"Proses pencocokan DNA memang agak panjang, waktunya 5-7 hari. Seluruh kantong sudah dilakukan identifikasi, sekarang proses rekonsiliasi melalui DNA," jelas Rusdi.
"Lain dari sidik jari 5 menit, 10 menit selesai. Tapi proses DNA agak panjang, kemungkinan sekitar satu minggu ke depan baru rampung," ucap Rusdi.
Dengan ditutupnya proses pencarian Sriwijaya Air SJ-182, total sudah ada 47 korban yang berhasil teridentifikasi. Sementara total sudah ada 324 kantong jenazah dan 123 serpihan pesawat yang berhasil dikumpulkan. (*)
Baca juga: Hari Keempat Pencarian Korban Sriwijaya SJ-182, Tim SAR Evakuasi Sebanyak 139 Kantong Jenazah
Kumparan/binews.id
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- BNPB: Hujan dan Angin Kencang Terjang Tiga Kecamatan di Bogor, 95 Jiwa Terdampak
- BNPB: Karhutla dan Banjir Landa Sejumlah Daerah, Warga Diminta Waspada
- Sehari, 8 Bencana Signifikan: BNPB Ungkap Data Terkini
- BNPB Catat 7 Bencana di Pekan Ketiga Agustus, Didominasi Hidrometeorologi Basah
- BNPB Catat Kekeringan dan Angin Kencang Landa Sejumlah Wilayah di Tengah Anomali Cuaca
CMSE 2025: Pasar Modal untuk Rakyat, Satu Pasar Berjuta Peluang
Nasional - 17 Oktober 2025