Dukung Major Project Sumbar, Pj Gubernur Usulkan 9 Proyek Prioritas Sumatera Barat

Pembangunan jalan tersebut dampaknya bisa mengurangi Biaya Logistik Sektor Perkebunan Sawit, karena daerah tersebut masyarakat banyak sebagai petani sawit. Selain itu juga menghindari Kerusakan Jalan Nasional.
"Pembangunan 5 jembatan dan jalan sepanjang 31,4 km (minimal jalan sirtu) membutuhkan anggaran Rp.150 miliar (untuk sirtu), dan jembatan sebesar Rp.70 miliar sehingga jalan dapat dilewati," sebutnya.
Untuk pembangunan kapal penyeberangan perintis Kepulauan Mentawai, Hamdani mengatakan sangat penting, karena menghubungi akses pulau dan antar pulau. Apalagi masih rendahnya frekuensi layanan angkutan laut reguler antar pulau.
"Ini sangat membantu masyarakat Sumbar yang berada di daerah Kepulauan, sebagai mobilitas serta angkutan barang dan jasa, sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat," tukas Hamdani.
Lanjut ia menjelaskan, untuk pembangunan jalan SP. Padang Aro-Lubuk Malako-Abai Sangir-Sei Dareh, merupakan Feeder jalan lintas tengah Sumatera (Ruas Batas Dharmasraya - Sei. Dareh- Junction Koto Baru (N.015 dan N.016)) - Jalan SP. Padang Aro - Batas. Jambi (N.055). menghubungkan Kab Solok Selatan dengan Kab. Dharmasraya.
Berdasarkan Indeks Kesulitan Geografis (IKG) Tahun 2018 BPS termasuk daerah dengan tingkat kesulitan sangat tinggi (Tingkat Kesulitan Geografis berdasarkan variabel dari Pelayanan Dasar, Kondisi Infastruktur, Transportasi dan Komunikasi.
"Sehingga banyak desa tertinggal, akibat jalan rusah. Trase jalan itu hampir tidak bisa dilalui oleh kendaraan," ucapnya.
Pembangunan sepanjang trase jalan SP. Padang Aro - Lubuk Malako-Abai Sangir-Sei Dareh sepanjang 115 km dan 5 jembatan 2 membutuhkan anggaran 382 miliar.
Selanjutnya Pj Gubernur Sumbar Hamdani menjelaskan Pembangunan Flyover Panorama I Sitinjau Lauik, jalan ini merupakan jalur padat logistik lintas tengah sumatera. Daerah Sitinjau Lauik merupakan daerah rawan Kecelakan (DRK).
Jumlah kejadian kecelakaan selama periode 2016-2020 sebanyak 50 kecelakaan, meninggal 19 orang. luka berat 9 orang, luka ringan 111 orang (data Polresta Padang). Kendaraan Bermotor sering lepas kendali (out of control), terutama Angkutan Berat (Truk). Hampir setiap hari kendaraan berat terjadi kegagalan mendaki, karena tanjakan terjal dan panjang. Ditambah dengan radius tikung terlalu sempit dan tanjakan dan turunan terlalu terjal dan curam.
"Dengan dibangunnya Flyover itu, bisa menurunkan angka kecelakaan, mengurangi kemacetan. Pengendara bisa dan menimbulkan rasa aman dan nyama ber lalu lintas," jelasnya lagi.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM