Rakorenbang Pemprov Sumbar, Bahas Kapasitas TPA dan Program Prioritas di Kabupaten/Kota

PADANG, binews.id - Belum optimalnya sarana prasarana pendidikan menengah, persoalan drainase, kerusakan jalan provinsi hingga kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional yang mendekati limit, menjadi diantara persoalan yang terungkap dalam Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan (Rakorenbang) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Auditorium Gubernuran, Senin (8/3/2021).
Rakor yang dipimpin langsung Gubernur Sumbar Mahyeldi bersama Wakil Gubernur Audy Joinaldy ini dijadwalkan berlangsung secara marathon selama tiga hari, hingga 10 Maret mendatang.
Pada hari pertama Rakorenbang ini, lima daerah mempresentasikan usulan-usulan pembangunannya. Diawali dengan Kota Padang Panjang, diikuti Kota Bukittinggi, lalu Kota Payakumbuh, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Padang Pariaman.
Kepala Bappeda Sumbar, Hansastri, menyampaikan, usulan dari bupati walikota adalah usulan yang mendukung visi misi dan program unggulan serta menjadi prioritas di daerah masing-masing. Selain itu, secara administrasi, rincian usulan pembangunan juga disampaikan ke Bappeda provinsi sehingga secara teknis usulan itu tetap dibahas.
Baca juga: Dorong Investasi Energi Hijau, Gubernur Mahyeldi: Sumbar Punya Potensi Luar Biasa
"Jadi nanti akan kita diskusikan dan minta arahan dari gubernur, mana usulan-usulan yang prioritas dan mana yang menjadi kewenangan masing-masing," jelas Hansastri.
Sementara itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi dalam arahannya mendukung sejumlah usulan pembangunan yang diusulkan. Khususnya penataan sungai, drainase dan sampah di Bukittinggi agar diprioritaskan.
"Bukittinggi ini kota wisata, kalau banjir dan sampah tidak dikelola dengan baik, malu kita. Nanti kita bagi, mana urusan daerah, provinsi dan pusat. nanti kita buat MoU," kata Mahyeldi.
Dukungan serupa juga disampaikan Wakil Gubernur Audy Joinaldy khususnya pada pengembangan produk susu sapi di Padang Panjang. Termasuk juga usulan Kota Payakumbuh agar memperjuangkan Randang ke Unesco sebagai warisan dunia.
Baca juga: Pasca Insiden di Alahan Panjang Mahyeldi Minta Pengawasan Penginapan Diperketat
"Terkait randang ini kita memang berpacu dengan Malaysia, walaupun disana orang minang juga tapi ini soal marwah bangsa Indonesia. Memang harus kita perjuangkan. Apalagi jika memang ada rencana pembuatan museum randang, itu akan menjadi yang pertama di dunia," tutur Audy.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Padang Hadapi Diet Anggaran 2026, DPRD: Pemangkasan Dana Pusat Ubah Struktur APBD dan RPJMD
- Komisi II DPRD Padang Soroti Rendahnya PAD, Rachmad Wijaya Minta Evaluasi Kepala OPD
- Wakil Ketua DPRD Padang Jupri Dorong Renovasi Kantor Lurah Batuang Taba Nan XX
- Wakil Wali Kota Padang Sampaikan Nota Pengantar Ranperda APBD Tahun 2026
- Nevi Zuairina Dorong Penguatan Struktur dan Kaderisasi PKS di 7 Kabupaten/Kota Wilayah Sumatera Barat