Dua Warga Mentawai Binaan Yayasan Semen Padang Ikuti Pelatihan Pembuatan Maggot BFS di 50 Kota

PADANG, binews.id - Dua warga Mentawai binaan Yayasan Semen Padang dalam program Pemberdayaan Mandiri untuk Pesantren Hidayatullah Mentawai mengikuti pelatihan tentang pembuatan maggot sebagai pakan ternak di perusahaan pembuatan bahan pangan organik asal Sumbar, yakni Indolarva pada Jumat hingga Senin (19-22/3/2021).
Kepala Bagian SDM dan Umum Yayasan Semen Padang Defni Riza mengungkapkan, pelatihan tersebut merupakan sebagai bentuk pendalaman ilmu yang akan digunakan oleh warga pesantren tersebut nantinya dalam mengembangkan bisnis ayam petelur di Mentawai. Sebelumnya, mereka telah belajar selama dua minggu tentang bagaimana perkembangbiakan ayam petelur di Ganefa Farm. Kemudian baru dilanjutkan dengan pembelajaran mengenai proses pembuatan Maggot BFS yang nantinya akan digunakan sebagai pakan ayam petelur yang diternakan.
"Ini merupakan proses dan lanjutan dari salah satu program sosial Yayasan Semen Padang yakni pengembangan bisnis ayam petelur bagi warga Mentawai yang tinggal di Pesantren Hidayatullah. Penyiapan bekal-bekal ilmu tersebut diharapkan dapat mereka implementasikan saat telah kembali ke Mentawai lagi," ujar Defni.
Pada pelatihan pembuatan maggot BFS tersebut, dua warga Mentawai itu juga langsung diajarkan oleh owner dari Indolarva, yakni Prima Santos. Ia menunjukan tentang bagaimana proses membuat maggot skala rumahan seperti cara terbentuknya maggot dari headcherry hingga indukan, serta cara pengelolaan limbah rumah tangga untuk membantu perkembangbiakan maggot tersebut.
Baca juga: Polres dan Dinas Pertanian Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Menurut Defni, dua orang yang dipilih untuk mendapatkan bekal ilmu tentang pengelolaan bisnis ayam petelur tersebut cepat mengerti materi-materi yang diajarkan. Sehingga ia berharap berbagai ilmu yang didapatkannya, terutama setelah dari Indolarva dapat membantu mereka nantinya.
Disisi lain, ia juga menjelaskan, selain pembinaan untuk bisnis ayam petelur, Yayasan Semen Padang juga melakukan pelatihan membuat kue untuk ibu-ibu dan santriwati di Pesantren Hidayatullah. Tujuan yakni agar warga yang ada di pesantren itu dapat memiliki penghasilan tambahan dari bisnis membuat kue.
Sementara itu, owner dari perusahaan pakan ternak organik Indolarva yang terletak di 50 Kota itu, Prima Santos menyampaikan, suatu kebanggaan juga baginya dapat berbagi ilmu yang dimilikinya kepada dua warga Mentawai mengenai pembudidayaan maggot BFS.
Ia menceritakan, Indolarva sebenarnya belum begitu lama berdiri. Bisnisnya tersebut dimulai dari banyaknya limbah rumah tangga yang belum terkelola secara maksimal dan menghasilkan nilai ekonomis.
Melihat hal tersebut, ia dan timnya memanfaatkan kesempatan itu dengan menjadikan sampah organik sebagai awal mula dari pembuatan maggot BFS dan menggunakan larva yang penuh protein dan gizi tersebut sebagai alternatif dari pelet untuk pakan ternak seperti unggas dan lele. Prima yang merupakan seorang mantan karyawan salah satu BUMN ini mengungkapkan, perkembangbiakan maggot dapat menjadi pakan unggas yang lebih hemat dan sehat bagi unggas karena proses terbentuknya yang alami.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM