Mutasi dan Pengisian Jabatan OPD, DPRD Minta Pemprov Sumbar Perhatikan Rekam Jejak ASN

PADANG, binews.id - Anggota Komisi V DPRD Sumbar, Nofrizon, meminta mutasi dan pengisian jabatan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) selalu memperhatikan rekam jejak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditunjuk.
Menurutnya, dalam penempatan jabatan pada OPD Pemprov Sumbar, terdapat beberapa kasus di mana rekam jejak yang dimiliki ASN yang bersangkutan kurang bagus, namun dipercayakan menduduki posisi penting di OPD strategis.
Ia menyebut, pengangkatan pejabat daerah memang menjadi hak prerogatif kepala daerah. Akan tetapi, menurut Nofrizon, pelaksanaannya mesti mengikuti aturan dan mekanisme yang berlaku serta melalui berbagai pertimbangan.
"Harus ada dasar pertimbangan yang jelas kenapa Gubernur Sumbar mengangkat dan memilih seorang pejabat untuk menduduki jabatan tertentu. Kalau sudah jelas-jelas punya rekam jejak yang buruk, jangan ditunjuk menduduki jabatan strategis," katanya, Jumat (28/5).
Baca juga: Anggota DPRD Sumbar Ali Muda Sosialisasikan Perda Perhutanan Sosial di Pasaman
Menurutnya, Pemprov Sumbar sudah memiliki sarana untuk melihat rekam jejak masing-masing ASN yang diusulkan untuk duduk dalam suatu jabatan. Pemprov memiliki biodata pegawai, data pemetaan, dan data kinerja ASN. Data-data tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Tim Penilai Kinerja dalam memilih pejabat yang diusulkan, apakah layak dan tidak layak.
Sebelumnya, sebanyak 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) resmi berganti nomenklatur. Atas perubahan itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah kembali mengukuhkan pejabat eselon II dan III di OPD bersangkutan, di Aula Kantor Gubernur, Jumat (21/5).
Tercatat, sebanyak 14 pejabat eselon II dan 155 pejabat eselon III dilantik berdasarkan perubahan nomenklatur pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatra Barat.
"Alhamdulillah, setelah menunggu sekian lama dapat kami laksanakan proses dari aturan yang mesti kami taati. Kami tidak ingin ada kesalahan dalam pengukuhan dan pelantikan ini, mentaati aturan menjadi hal penting dalam setiap pekerjaan agar menjadi contoh bagi yang lain," kata Mahyeldi.
Baca juga: Anggota DPRD Sumbar Irsyad Safar Serap Aspirasi Masyarakat dalam Reses di Lima Puluh Kota
Ia mengatakan, ada tujuh OPD yang berubah nomenklatur dan satu OPD yang dipecah menjadi dua OPD baru. Di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menjadi Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang; Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air menjadi Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi; Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran menjadi Satuan Polisi Pamong Praja; serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjadi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gubernur Mahyeldi Ajak Warga Pasaman Sukseskan PSU: Jangan Golput dan Jaga Netralitas
- Rahmat Saleh Sambangi KPU Sumbar, Bahas Masalah PSU di Pasaman
- DPRD Sumatera Barat Gelar Rapat Paripurna Penetapan Ranwal RPJMD 2025--2029 dan Pengumuman Pimpinan Pansus LKPJ 2024
- Komisi Informasi Sumbar Dorong Gubernur Terbitkan Pergub Keterbukaan Informasi
- Pemko Padang Ajukan 3 Ranperda ke DPRD Guna Dorong Kemajuan Birokrasi dan Optimalisasi PAD