Jadwal Pelayanan GeNose dan Rapid Test Antigen di Daop 2 Bandung Mengalami Perubahan

BANDUNG, binews.id - PT KAI hingga saat ini mengharuskan pengguna KA Jarak Jauh untuk menunjukkan surat keterangan hasil pemeriksaan GeNose atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR yang menyatakan Negatif Covid -19 sebagai salah satu syarat melakukan perjalanan menggunakan KA.
Aturan tersebut sesuai Surat Edaran Kementerian Perhubungan No 11 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian dalam masa Pandemi Covid-19.
Manager Humasda Daop 2 Bandung, Kuswardoyo mengatakan, saat ini PT KAI Daop 2 Bandung bekerjasama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), JPP dan Farmalab telah melayani pemeriksaan di 4 (empat) stasiun di wilayah Daop 2 Bandung meliputi Stasiun Bandung, Stasiun Kiaracondong, Stasiun Tasikmalaya dan Stasiun Banjar sebagai tempat pelayanan pemeriksaan GeNose atau Rapid Test Antigen bagi pengguna jasa transportasi KA dengan jadwal pelayanan pemeriksaan yang berbeda.
"Berdasarkan hasil evaluasi terkait jadwal pelayanan Genose dan Rapid Test Antigen di stasiun, disesuaikan dengan jadwal perjalanan KA dan kesiapan mitra KAI dalam melaksanakan pelayanan Genose dan Rapid Test Antigen. Maka terhitung mulai tanggal 14 Juni 2021 jadwal pelayanan pemeriksaan GeNose atau Rapid Test Antigen di stasiun mengalami perubahan," ujarnya. (jadwal terlampir).
Kuswardoyo juga mengatakan, bahwa perubahan jadwal pelayanan pemeriksaan Genose atau Rapid Test Antigen di stasiun merupakan hasil evaluasi dari pelaksanaan sebelumnya.
"Dengan adanya perubahan tersebut, diharapkan masyarakat dapat kembali mengatur waktu pelaksanaan tesnya" ujar Kuswardoyo. (*/m)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gubernur Sumbar Targetkan RSAM Sebagai Salah Satu Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Unggulan di Indonesia
- Masalah Gigi dan Anemia Jadi Temuan Utama Cek Kesehatan Gratis
- Tenaga Cadangan Kesehatan Indonesia Siap Hadapi Krisis Kesehatan Berskala Internasional
- Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Dimulai, Sasar 53 Juta Pelajar di Indonesia
- Presiden Prabowo Dorong Lompatan Layanan Kesehatan: Dari Cek Kesehatan Gratis hingga Rumah Sakit Baru