TPAKD di Seluruh Kabupaten/Kota Dikukuhkan, OJK Apresiasi Sumatera Barat

PADANG, binews.id - Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengapresiasi gubernur dan bupati/ wali kota se-Sumatera Barat dengan telah terbentuknya TPAKD di seluruh kabupaten/ kota.
Apresiasi itu disampaikan Tirta saat menyaksikan secara virtual pengukuhan TPAKD 18 kabupaten dan kota se-Sumatera Barat, Senin (26/7/2021). Pengukuhan oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi selaku Ketua Tim Pengarah TPKAD Provinsi juga berlangsung secara virtual.
"OJK mengapresiasi Sumbar karena menjadi satu dari sepuluh provinsi yang telah melakukan pembentukan TPAKD untuk tingkat provinsi dan seluruh kabupaten dan kota," kata Tirta.
Dia menyampaikan, OJK berkomitmen untuk terus memperluas akses keuangan di Indonesia. Namun OJK menyadari upaya perluasan akses keuangan masyarakat tersebut hanya dapat dicapai dengan sinergi antara seluruh pemangku kepentingan.
"Dengan pengukuhan pada hari ini, jumlah TPAKD yang telah terbentuk sampai saat ini di seluruh Indonesia adalah 272 TPAKD. Terdiri dari 34 TPAKD Provinsi dan 238 TPAKD kabupaten/ kota," sebutnya.
Melalui TPAKD, OJK berkomitmen untuk terus melakukan terobosan dalam rangka memperluas akses keuangan di Indonesia. Tirta menyebut terdapat empat program inklusi keuangan yang didorong melalui TPAKD.
Pertama adalah programBusiness Matchingyaitu upaya mempertemukan UMKM dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang dapat memberikan pembiayaan. Sekaligus memberikan konsultasi bisnis kepada UMKM.
"DiharapkanBusiness Matchingdapat mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan peran lembaga keuangan," ujarnya.
Program kedua menurut Tirta adalah kredit/ pembiayaan melawan rentenir atau KPMR. Program tersebut dapat menjadi salah satu jawaban untuk pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau bagi masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha ultra mikro, mikro dan kecil.
Kemudian, ketiga, sebagai salah satu upaya untuk menanamkan budaya menabung sejak dini. OJK bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Kementerian Agama, telah meluncurkan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
"Sampai dengan triwulan II tahun 2021, program KEJAR telah menjangkau 42 Juta rekening pelajar atau lebih dari 63 persen dari total pelajar di Indonesia. OJK menargetkan, pada akhir tahun 2021, program ini dapat digunakan oleh 70 persen pelajar," sebutnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM