Kista Ovarium Berisiko Incar Wanita Segala Usia, Ini Penjelasan Dr. dr. Syamel M SpOG K.Onk dari SP

PADANG, binews.id -- Kista ovarium adalah salah satu masalah kesehatan alat reproduksi pada wanita yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat. Namun sebenarnya apa itu kista ovarium dan apa saja gejalanya?
Spesialis Kebidanan Kandungan Konsultan Onkologi SPH Dr. dr. Syamel M SpOG K.Onk mengungkapkan, Kista ovarium adalah adalah tumor atau pertumbuhan yang terjadi di ovarium (sel telur) wanita yang berisi cairan, kista ovarium dikatakan suatu kelainan jika ukurannya sudah melebihi 4 cm. Kelainan ini bisa bersifat jinak namun juga ada yang bersifat ganas yang dikenal dengan kanker ovarium.
Ia menjelaskan, data WHO (2015) menunjukkan, terdata 234.000 wanita di seluruh dunia yang terdiagnosis kista ovarium, dan kurang lebih sebanyak 53,40 persen meninggal dunia. Kemungkinan wanita untuk dapat terkena kanker ovarium semasa hidupnya adalah 1:78, sedangkan kemungkinan meninggal karena kanker ovarium adalah 1:108. Sementara itu, berdasarkan survei Demografi Kesehatan Indonesia, angka kejadian kista ovarium di Indonesia mencapai 37,2 persen, yaitu sebanyak 23.400 orang dan yang meninggal sebanyak 13.900 orang.
"Kista ovarium dapat mengenai semua wanita mulai dari usia sangat belia sampai usia tua. Yang perlu diperhatikan adalah jenis kista akan berbeda insidennya tergantung pada usia. Pada usia kurang dari 25 tahun dan lebih dari 45 tahun atau bahkan saat sudah menopause lebih sering dijumpai kista akibat keganasan. Sementara pada usia produktif lebih sering dihubungkan dengan kelainan jinak," ungkapnya.
Baca juga: Dharmawanita UNP Bantu Korban Bencana Lahar Dingin Gunung Marapi di Tanah Datar
Gejala dari kista ovarium bisa sangat bervariasi tergantung pada jenis kista, ukuran dan hubungannya dengan organ tubuh lain. Saat ukurannya kecil dan tidak terdapat perlengketan dengan organ lain maka kista ovarium bisa tidak bergejala, namun pada umumnya wanita akan datang saat telah timbul gejala seperti pembengkakan, nyeri haid, gangguan berkemih dan gangguan buang air besar.
Penyebab kista ovarium sangat tergantung pada jenis kista itu sendiri, kista yang sifatnya jinak sering dihubungan dengan nyeri haid dan kesulitan untuk mendapatkan kehamilan. Pada kondisi keganasan sering ditemukan pada usia muda (<25 tahun) atau usia perimenopause (>45 tahun) dan jika ditemukan adanya bagian padat pada kista tersebut.
Dalam menentukan diagnosis terhadap penderitanya, ada berbagai upaya yang akan dilakukan. Dijelaskannya bahwa setiap diagnosis tentu akan dimulai dengan menanyakan gejala yang seperti disebutkan di atas lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan ginekologi yang seksama pada pasien.
Salah satu pemeriksaan yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memprediksi jenis kista sehingga terapi yang diberikan sesuai dengan jenis kista tersebut, dan salah satu pemeriksaan yang sangat bermanfaat adalah USG (ultrasonografi) Ginekologi.
Baca juga: 90 Anak Yatim dan Keluarga Kurang Mampu di PPB Terima Pabukoan dari TP-PKK Kota
"USG Ginekologi dengan menggunakan berbagai kelebihan seperti skor IOTA (International Ovarian Tumour Analysis) saat ini bisa memprediksi jenis kista dengan cukup baik," katanya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
- SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
- Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
- Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
- KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025