Gubernur Sebut Kabupaten Kota Komit Tangani Covid-19, Djafriman : Pasien Meninggal Umumnya Komorbid

Ke depan, penerapan protokol kesehatan harus semakin dipertegas karena menyelesaikan persoalan dari hulu akan sangat membantu penanganan di hilir.
Sementara itu, Ahli epidemiologi dari Universitas Andalas, Defriman Djafri, dalam paparannya menyebutkan bahwa risiko kematian menjadi tinggi apabila pasien menderita gejala lebih banyak dan memiliki penyakit bawaan atau komorbid. "Angka kematian paling tinggi itu adalah usia rentang 60-69 tahun," katanya.
Ia juga menyebutkan, risiko kematian pasien yang tidak divaksin dan baru mendapatkan vaksin pertama juga lebih tinggi dibandingkan yang telah mendapatkan dua kali suntikan vaksin.
Baca juga: Gandeng Pemprov Sumbar, Polda Proses 42 Tersangka Kasus Dugaan Tambang Liar
Dalam kesempatan itu ia merekomendasikan agar diupayakan ada kategori penilaian indeks penerapan prokes sehingga bisa dipantau secara berkala dan dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan. (*/mel)
Penulis: Putri
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Setelah Covid Landai, Andani: Reformasi Ketahanan Kesehatan
- SE Gubernur Sumbar, ke Hotel, Restoran Hingga Objek Wisata Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin
- Meski Pandemi Melandai, Pemerintah Tetap Lanjutkan PPKM
- Pimpin Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi Sumbar, Wagub : Kita Berjibaku Terus
- Gubernur Mahyeldi Tegaskan Semua ASN Pemprov Sumbar Wajib Vaksin