Pembahasan KUA PPAS 2022 Selesai, Hidayat: Pengadaan Mobil Dinas dan Rehab Bangunan Distop

Minggu, 22 Agustus 2021, 08:52 WIB | Politik | Kota Padang
Pembahasan KUA PPAS 2022 Selesai, Hidayat: Pengadaan Mobil Dinas dan Rehab Bangunan Distop
Hidayat, SS, Anggota Badan Anggaran DPRD Sumbar, dan Ketua Bapemperda. (bi)
IKLAN GUBERNUR

Bayangkan saja, Pemprov mengajukan alokasi belanja barang jasa mencapai Rp2,759 triliun lebih naik signifikan dibandingkan tahun 2021 yakni Rp1,934 triliun lebih. Sementara alokasi anggaran untuk belanja modal pada 2022 hanya sebesar Rp385,985 miliar lebih, turun drastis dibandingkan 2021 sebesar Rp836,913 triliun lebih.

Diterangkan Hidayat, belanja barang jasa umumnya digunakan untuk membiayai keperluan perkantoran, pembayaran listrik, biaya makan minum, alat tulis kantor, honor honor, perjalanan dinas dan barang yang diserahkan kepada masyarakat. Sementara belanja modal diperuntukkan untuk belanja yang menambah aset daerah seperti pembangunan peningkatan jalan, pembangunan irigasi, sekolah, mobiler sekolah, alat kesehatan atau pembangunan sarana prasarana kesehatan.

"Kebutuhan kita mestinya lebih banyak untuk pembangunan yang sasarannya untuk peningkatan infrastruktur dan kualitas pelayanan publik di berbagai sektor, dan anggaran untuk pembangunan tersebut ada di pos belanja modal," papar Hidayat.

Baca juga: APBD Perubahan Tahun 2023 Disahkan, Pemprov Mulai Lakukan Rasionalisasi

Saya melihat alokasi anggaran untuk belanja barang jasa di beberapa OPD banyak digunakan diantaranya untuk pelatihan pelatihan, biaya administrasi keuangan perangkat daerah, pembelian barang yang diserahkan kepada masyarakat seperti berbagai bibit dan peralatan.

"Ada juga pembelian unggas dan kambing nilainya Rp60 miliar. Bagi saya tidak masalah sejauh dalam pelaksanaannya nanti benar benar tepat sasaran dan mencapai tujuan diharapkan. Selama ini, program ini kurang berhasil karena banyak yang mati sebelum berkembang biak. Nanti akan kita gali lagi saat pembahasan RAPBD, motivasi sebenarnya bagaimana. Contoh lain juga didapati anggaran rehab gedung senilai Rp20 miliar lebih, dan seterusnya," kata Hidayat mencontohkan.

Begitupun juga alokasi anggaran yang direncanakan untuk pencegahan dan penanganan pandemi Covid19, juga belum terlihat keberpihakan Pemprov jika dilihat dari sisi anggaran yang dialokasi untuk pencegahan dan penanganan pandemi ini.

"Anggarannya hanya Rp50 miliar yang ditempatkan di pos Belanja Tak Terduga (BTT). Saya rasa kecil sekali dan kita sudah meminta anggarannya dinaikkan karena kebutuhan saat ini sangat prioritas. Bahkan, saya juga minta alokasi anggaran untuk bantuan sosial seperti bantuan langsung tunai juga dialokasikan selain anggaran untuk penanganan di hilir seperti kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit khusus rujukan Covid19," jelas Hidayat.

Atas dasar itu katanya, diakhir pembahasan KUA PPAS alhamdulilah sudah disepakati bahwa untuk RAPBD 2022 nanti ada beberapa point yang telah disepakati antara Banggar dan TAPD.

Pertama, alokasi untuk belanja modal sebesar 14% dari APBD atau sekitar Rp900 miliar lebih yang diambil dari pos belanja barang dan jasa. Kedua, anggaran untuk pengadaan mobil dinas dan anggaran untuk rehab berat bangun kantor pemerintah ditiadakan. Kemudian, belanja bantuan sosial di pos BTT dinaikkan, dan penyertaan modal pada PT Jamkrida juga ditiadakan.

"Alhamdulillah, teman teman dari Fraksi Demokrat melalui saudara Nurnas, Fraksi Golkar melalui saudara Afrizal, Fraksi PDIP dan PKB, melalui saudara Syamsul Bahri dan beberapa fraksi lain sepakat dengan kebijakan tersebut dan akhirnya juga disepakati oleh Sekretaris Daerah, Hans Sastri selaku Ketua TAPD," terangnya.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: