Mendagri Dorong Daerah Perkuat Pengawasan Internal
JAKARTA, binews.id -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong agar pemerintah daerah dapat memperkuat pengawasan internal. Hal itu dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di daerah baik secara kualitas maupun kuantitas. Menurutnya, pengawasan itu penting untuk mengurangi moral hazard untuk memperbaiki kekurangan yang masih terjadi.
"Sehingga penguatan APIP ini menjadi penting dari kualitas personelnya, dengan melalui pelatihan-pelatihan teknis terus menerus, Kemendagri juga rajin melaksanakan itu," ujar Mendagri saat memberi arahan sekaligus membuka secara resmi Rapat Koordinasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah secara Nasional (Rakorwasdanas), dan Launching Pengelolaan Bersama MCP secara virtual, Selasa (31/8/2021).
Selain itu, upaya penguatan juga dapat dilakukan dengan menunjuk orang yang profesional di bidangnya melalui pola rekrutmen dan memberikan pembinaan karier yang baik. Dengan demikian, kata Mendagri, bakal ada kepastian dalam pembinaan karier di jajaran inspektorat daerah, sehingga mereka bisa lebih profesional.
Selain itu, dukungan pengutan juga dapat dilakukan dengan mengalokasikan pembiaayaan pengawasan dari APBD dengan jumlah yang memadai. Hal itu, kata Mendagri, merupakan diskresi dari masing-masing kepala daerah yang prinsipnya untuk memperkuat APIP. Bila peran pengawasan internal diperkuat, maka akan mengurangi temuan-temuan dari pihak eksternal.
Baca juga: APBD Kota Padang 2026 Disahkan, Fadly Amran Tegaskan Komitmen Jalankan Program Prioritas
"Sekali lagi mohon betul perkuat APIP, kalau inspektoratnya kuat maka akan cepat dapat dikoreksi secara internal sehingga intervensi dari eksternal akan jauh lebih minimal," terang Mendagri. Pengawasan internal, kata Mendagri, akan membuat iklim kerja di lingkungan organisasi lebih baik, dibanding dengan pengawasan eksternal.
Mendagri menjelaskan sejumlah upaya yang telah dilakukan untuk memperkuat pengawasan internal. Langkah itu, seperti memperbaiki sistem pengawasan bertingkat di provinsi maupun kabupaten/kota. Selain itu, pelaporan dilakukan dengan menggunakan sistem berbasis IT, seperti SIPD, SP4N LAPOR, Aplikasi Sistem Infomasi Pengawasan Inspektorat Jenderal (SIWASIAT). Tak hanya itu, sistem lainnya yakni menggunakan Monitoring Centre for Prevention (MCP) yang merupakan inisiasi dari Ketua KPK, dan didukung oleh Kemendagri bersama BPKP. (*/bi)
Penulis: Putri
Editor: Adrian Tuswandi
Berita Terkait
- Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina, Kunjungan Kerja ke Mitra BUMN Pelayaran di Surabaya
- Nevi Zuairina Soroti Kinerja PLN, Desak Efisiensi dan Percepatan Transisi Energi dalam RDP Komisi VI
- Nevi Zuairina Sampaikan kebanggaannya, Perempuan Sumbar Kembali Harumkan Negeri Lewat Gelar Pahlawan Nasional
- Nevi Zuairina : PKS Sambut Baik Rencana Presiden Prabowo Kurangi Jumlah BUMN, Dorong Efisien dan Transparansi
- PSI Tunjuk Putra Gubernur Sumbar Jadi Ketua DPW: Peta Politik Minang Kian Dinamis








