APBD Perubahan Sawahlunto 2025: Pendapatan Turun, Belanja Rutin Naik, Defisit Melebar

Rabu, 10 September 2025, 08:33 WIB | Politik | Kota Sawahlunto
APBD Perubahan Sawahlunto 2025: Pendapatan Turun, Belanja Rutin Naik, Defisit Melebar
Pemerintah Kota (Pemko) Sawahlunto bersama DPRD menetapkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2025 dengan dinamika yang cukup mencolok dalam Sidang Paripurna DPRD, Senin (8/9/2025). IST

SAWAHLUNTO, binews.id -- Pemerintah Kota (Pemko) Sawahlunto bersama DPRD menetapkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2025 dengan dinamika yang cukup mencolok dalam Sidang Paripurna DPRD, Senin (8/9/2025).

Keempat fraksi yang ada di DPRD menyetuji dengan beberapa catatan yang tidak bisa dipisahkan dari APBD P Sawahlunto 2025.

Dokumen resmi yang ditandatangani Wali Kota Riyanda Putra menunjukkan total pendapatan daerah justru mengalami penurunan signifikan, sementara belanja daerah melonjak. Alhasil, defisit kian melebar dan ditutup lewat pembiayaan.

Sebelum perubahan, total pendapatan daerah Sawahlunto diproyeksikan Rp618,34 miliar. Namun setelah perubahan, jumlah itu turun menjadi Rp584,55 miliar, atau berkurang Rp33,79 miliar.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya turun tipis sebesar Rp877 juta, namun terdapat pergeseran komponen. Pajak daerah berkurang Rp182 miliar, sementara hasil pengelolaan kekayaan daerah melonjak Rp1,14 miliar.

Pendapatan transfer, yang menjadi tulang punggung keuangan daerah, justru anjlok Rp32,96 miliar. Penurunan terbesar datang dari pos transfer pemerintah pusat sebesar Rp36,19 miliar.

Kondisi ini menegaskan tingginya ketergantungan Sawahlunto pada transfer pusat, sekaligus menunjukkan kerentanan fiskal ketika terjadi penyesuaian kebijakan dari pemerintah pusat.

Berbanding terbalik dengan pendapatan, belanja daerah justru meningkat. Dari rencana awal Rp639,63 miliar, setelah perubahan membengkak menjadi Rp648,41 miliar, atau naik Rp8,78 miliar.

Kenaikan itu terutama ditopang oleh:

- Belanja pegawai, naik Rp12,61 miliar, menjadi Rp315,71 miliar.

- Belanja barang dan jasa, naik Rp2,49 miliar.

Halaman:

Penulis: Imel
Editor: Imel

Bagikan: