Pertanian Sektor Paling Potensial Dikembangkan di Sumbar
Ia mengatakan tahun ini pihaknya melaksanakan program Riset Penelitian Integrasi kolaboratif (RPIK) yang menggabungkan sembilan UPT dalam mengelola lahan percontohan sehingga semua hal pendukung mulai dari kondisi tanah, pupuk, alsintan, air, varietas dan teknologi diterapkan bersama-sama agar hasilnya maksimal.
Ia berharap lahan percontohan yang sedang bersiap untuk penanaman kedua tersebut bisa lebih ditingkatkan lagi. Mungkin dengan cara ekspansi lahan atau duplikasi di daerah lain.
"Kita mohon dukungan dari pemerintah daerah dan semua pihak terkait agar terus bisa dikembangkan," ujarnya.
Baca juga: Evi Yandri: Petani Ujung Tombak Ketahanan Pangan, Panen Raya Jagung Bukti Kekuatan Daerah
Sementara itu Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan sebanyak 70 persen dari masyarakatnya adalah petani.
Beberapa tahun belakangan Tanah Datar fokus pada tiga komoditas yaitu cabai merah, bawang merah dan jengkol. Tiga komoditas itulah yang membawa daerah itu menjadi kabupaten dengan pengendalian inflasi terbaik.
"Kita juga punya potensi tomat dengan produksi sampai 27 ribu ton yang sedang diupayakan hilirisasinya berupa pabrik pengolahan saus tomat," ungkapnya.
Tampak hadir bersama Gubernur Sumbar, Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Kepala Dinas Pertanian Kab. Tanah Datar, Camat, Wali Nagari, UPT Pertanian Kecamatan X Koto, Kepala Balai Besar Penelitian dan Ninik Mamak, Alim Ulama, serta masyarakat setempat.(*/bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Sinergi dan Digitalisasi Kendalikan Inflasi, Tanah Datar Menuju TPID Award Kelima
- Membaca Pertumbuhan, Menemukan Kesenjangan: BPS Tekankan Literasi Data bagi Jurnalis Sumbar
- Ekosistem Pembayaran Digital Sumbar Tumbuh Pesat, QRIS Dominasi Transaksi
- BI Sumbar Gelar Capacity Building Media untuk Perkuat Jurnalisme Ekonomi di Era Digital
- Stabilisasi Harga, Pemkab Tanah Datar Gelar Gerakan Pangan Murah








