Carano Dirampas Segilintir Orang, Cucuang Keponakan Suku Patopang Minta LKAAM Sumbar Menyelesaikan

Minggu, 14 November 2021, 12:52 WIB | Ragam | Kab. Dharmasraya
Carano Dirampas Segilintir Orang, Cucuang Keponakan Suku Patopang Minta LKAAM Sumbar...
Carano yang berisikan siriah dirampas paksa oleh segelintir orang, Cucuang keponakan suku Patopang di bawah payung Datuak Tan Nameh, tak terima meminta agar Lembaga Kerapatan Adat Minang Kabau (LKAAM) Provinsi Sumatera Barat, mengambil sikap dalam penyelesaian. IST
IKLAN GUBERNUR

Didampingi oleh puluhan saudara sesukunya, Miswardi menyebutkan, bahwa pelaku ini empat orang dan dari suku yang sama yakni Suku Patopang Nagari Koto Padang.

"Kita tahu, Sirih dalam carano, merupakan persembahan masyarakat Minangkabau kepada tamu dalam kegiatan atau upacara adat, yang disuguhkan pada awal pertemuan sebagai bentuk penghormatan, ini yang sekarang dirusak," bila ini tidak diberikan sangsi hukum adat maka cucu kemanakan yang menyaksikan kejadian tersebut akan mengangap remeh carano yang di hormati oleh adat minang Kabau ulasnya.

Sebelumnya, ketua LKAAM Kecamatan Koto Baru, Elmisep Dt Marajo, tak menyangkal adanya Peristiwa tersebut. Namun, kini pihaknya bersama para niniak mamak dan Ketua LKAAM Kabupaten Dharmasraya tengah mencoba melakukan mediasi dan jalan adat.

"Kami akan lakukan duduk bersama dengan seluruh niniak mamak di Nagari Koto Padang ini, untuk mencari solusi," katanya, Jumat (12/11/2021) kemaren.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Ketua LKAAM Dharmasraya, Abdul Haris Tuanku Sati, Ia membenarkan adanya dugaan pelanggaran adat yang terjadi pada suku Patopang di Nagari Koto Padang.

"Kebetulan saat ini kita diminta hadir oleh Ketua LKAAM Kecamatan, untuk menghadiri mediasi pelanggaran adat di kantor camat Koto Baru ini,"juga hadir KAN,Camat Koto Baru Marco Andrias,S.IP.MM,Kapolsek,niniak mamak patopang Nagari Koto Padang dalamrangka mediasi ungkapnya Jumat (12/11/2021) kemaren.

Dari pantauan media ini, upaya mediasi yang dilakukan oleh para pemangku adat di Nagari Koto Padang, hingga Sabtu (13/11/21) belum menghasilkan dan justru mentah tidak tertutup kemungkinan akan berlanjut ke LKAAM Provinsi. (*/San)

Halaman:
1 2
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: