Sangketa Lahan, Ratusan Hektar Perkebunan Masyarakat Manggonang Dirusak PT. Anam Koto

PASAMAN BARAT, binews.id -- Ratusan hektare lahan perkebunan masyarakat Manggonang Jorong Sungai Tanang, Nagari Sungai Aua, Kecamatan Sungai Aua, Kabupaten Pasaman Barat diduga dirampas oleh PT. Anam Koto.
Ratusan lahan perkebunan masyarakat itu, berada di Banjar Batang Alin, Nagari Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat.
Tokoh masyarakat Manggonang, Basrah Lubis menyampaikan, ada sekitar 190 hektare dari 300 hektare lahan perkebunan petani yang dirampas oleh pihak PT. Anam Koto tersebut.
"Semua tanaman masyarakat yang ada di lahan besangketa itu, ditumbang dan diracun oleh pihak perusahaan, selain diracun, pokok sawit dan tanaman masyarakat lainnya juga ditumbangi," ujarnya.
Baca juga: 100 Tukang dan Pemilik Toko Bangunan Pasbar Ikuti Pelatihan Aplikasi Produk PT Semen Padang
Disampaikan, lahan masyarakat yang diklaim oleh PT. Anam Koto sebagai lahan Hak Guna Usaha (HGU) Perusahaan itu, merupakan lahan yang ulayat Datuak Kayo yang sudah dipi jam pakaikan ke masyarakat manggonang semenjak tahun 1971.
"Pada tahun 1971 silam, Ninik mamak penguasa ulayat, Abu bakar Datuak Kayo, telah memberikan surat pinjampakai lahan kepada kakek saya, lalu kakek juga memberikan surat tersebut kepada saya selaku ahli waris," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang petani kelapa sawit di lahan tersebut, Afandi mengatakan, dalam seminggu belakangan ini, pihak perusahaan telah melakukan pengrusakan di kebun sawit miliknya. Para pekerja perusahaan telah menumbang semua pohon kelapa sawit.
"Sudah seminggu ini, mereka (pihak perusahaan) menumbang sawit kami. Sawit kani ini telah siap panen dan sudah berumur sekitar 4,5 tahun," ucapnya kepada awak media Sabtu, (27/11/2021).
Baca juga: Audy Joinaldy Kembali Tambah Raihan Gelarnya
Dirinya menambahkan, lahan perkebunan kelapa sawit miliknya yang dirusak tersebut ada seluas enam hektar lebih. Pihak perusahaan langsung melakukan pengrusakan lahan tanpa memberikan surat pemberitahuan terlebih dahulu.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Terdengar Ledakan Satu Unit Kapal Nelayan Air Bangis Terbakar dan Tenggelam, Begini Nasib Anak Buah Kapal
- Balita Meninggal Dunia Saat Mobil Microbus Alami Kecelakaan Tunggal di Pasbar
- Fasilitas Umum UPT Terminal Simpang Ampek Memprihatinkan
- Nama Bidang PNFI Disdik Pasbar Dicatut, Ketua MKKTK Kecamatan Pasaman Pungut Iuran Berdalih Hadiah
- Buntut Belum Disepakati Tuntutan Nelayan, Diundang Forkopimca Sungai Beremas untuk Audiensi Direktur PT.GMK Tatwa Dhairya Tak Hadir