Perusahaan Kayu CV. Bumi Alam Semesta (BAS) Beri Penjelasan Soal Pengolahan Kayu di Mentawai

Jumat, 18 Februari 2022, 11:13 WIB | Ekonomi | Kab. Mentawai
Perusahaan Kayu CV. Bumi Alam Semesta (BAS) Beri Penjelasan Soal Pengolahan Kayu di...
Rosman Muchtar selaku Komenditer CV. BAS, saat dikonfirmasi awak media di Hotel Grand Viona Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, 16 Pebruari 2022. IST
IKLAN GUBERNUR

MENTAWAI, binews.id -- Pihak perusahaan kayu CV. Bumi Alam Semesta (BAS) yang beraktivitas dalam pengolahan kayu di pulau Sipora selalu mengutamakan musyawarah dan kebersamaan untuk mendapatkan persetujuan pengolahan kayu milik masyarakat

Pimpinan perusahaan, Rosman Muchtar selaku Komenditer CV. BAS, saat dikonfirmasi awak media di Hotel Grand Viona Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rabu (16/2/2022) menyebutkan, banyaknya pemberitaan bahwa sebahagian masyarakat menolak kedatangan investor yang akan memanfaatkan kayu hasil hutan Kabupaten kepulauan Mentawai karena dianggap akan dapat merusak hutan. Sementara Pihak kita mendapatkan penyerahan tanah itu secara riil, tidak ada paksaan maupun bujuk rayu.

"Apa yang sudah saya lakukan di daerah Mentawai terutama sekali di Desa Bukit Pamewa dengan luas lahan sekitar 438 hektar, itu saya dapatkan dengan cara musyawarah dan mufakat yang dihadiri oleh Camat, Kepala Desa dan masyarakat," ucap Rosman

Terkait keluhan bahwa kegiatan yang dilakukannya merusak hutan, Rosman menanggapinya, masyarakat Kabupaten kepulauan Mentawai memang hidupnya dikelilingi hutan, tapi mau diapain hutan kalau tidak dimanfaatkan dengan baik. Kayu yang besar kalau tidak dimanfaatkan dengan baik juga tidak bisa mendatangkan uang. Yang besar kita jadikan uang, yang kecil kita bina untuk mengganti yang sudah kita potong, terangnya

Baca juga: DPRD Padang Dukung Wacana Surat Keterangan Bebas HIV/AIDS untuk Calon Pengantin

"Saya tidak membeli lahan. Saya sebatas pengelolaan hasil hutan kayu saja, dan saya ganti dengan tanaman yang bermanfaat. Sekitar lima tahun kedepan setelah pengambilan kayu bisa memetik hasilnya. Seperti bibit pinang dan kelapa hibrida serta pembinaan penanamannya sebagai bentuk kompensasi selain pembukaan jalan untuk memudahkan masyarakat bertani dan membawa keluar hasil tani mereka supaya coss yang dikeluarkan dari hasil tani mereka tidak terlalu tinggi," sebut Rusman.

"Juga saya tidak mengiming-imingi masyarakat, kalau ada keluhan masyarakat diwilayah yang saya ambil kayunya, silakan hubungi saya. Saya siap," tuturnya.

Kemudian, dengan adanya pemberitaan yang tidak berimbang Rosman Muchtar juga selaku Ketua Ormas DPW Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) menyampaikan dengan tegas, "Saya akan melakukan tuntut balik. Bilamana berita tidak berimbang, saya akan membuat keseimbangan. Itu pasti saya lakukan. (*/Jai)

Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: