PT KAI Divre II Sumatera Barat Imbau Calon Penumpang Syarat Naik KA pada Masa Angkutan Lebaran

PADANG, binews.id -- Angkutan Lebaran Kereta Api pada 28 April 2022 ini telah memasuki masa H-4 Lebaran. PT Kereta Api Indonesia Divre II Sumatera Barat terus mengingatkan kembali kepada seluruh pelanggan agar dapat melakukan pemesanan tiket sejak dini agar perjalanan menjadi nyaman dan mematuhi syarat - syarat naik kereta api menjelang berlangsungnya puncak arus mudik pada 30 April atau H-2 Lebaran.
Vice President PT Kereta Api Indonesia Divre II Sumatera Barat, Mohamad Arie Fathurrochman, mengungkapkan, KAI menetapkan masa Angkutan Lebaran yaitu H-10 s.d H+10 Lebaran atau 22 April s.d 13 Mei 2022. "Kami menyarankan agar masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi Kereta Api dapat melakukan pemesanan tiket mulai H-7 sebelum keberangkatan melalui aplikasi KAI Access untuk memastikan ketersediaan tiket sehingga perjalanan menjadi lebih mudah, nyaman, dan menghindari antrian di loket," katanya.
Hingga hari ke-6 masa Angkutan Lebaran 2022, Rabu (27/4), tercatat 15.271 penumpang menggunakan moda transportasi Kereta Api di wilayah Divre II Sumatera Barat. Pada periode Masa Angkutan Lebaran tahun 2022 ini, PT KAI Divre II Sumatera Barat masih mendapatkan kepercayaan penugasan dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk menjalankan KA Perintis Minangkabau Ekspres dan KA Lembah Anai, serta mengoperasikan KA Lokal Sibinuang yang merupakan Kereta subsidi Public Service Obligation (PSO) yang dapat melayani masyarakat dengan tarif yang terjangkau. Untuk rute perjalanan KA Perintis Minangkabau Ekspres melayani relasi Pulau Aie -- Padang -- Bandara Internasional Minangkabau (PP), Kereta Api Perintis Lembah Anai relasi Kayu Tanam -- Duku -- Bandara Internasional Minangkabau (PP), dan KA Lokal Sibinuang melayani relasi Padang -- Pariaman -- Naras (PP).
Vice President PT Kereta Api Indonesia Divre II Sumatera Barat, Mohamad Arie Fathurrochman, juga mengungkapkan, total setiap harinya KAI Divre II Sumatera Barat akan mengoperasikan 26 perjalanan KA dengan rincian; 12 Perjalanan KA Minangkabau Ekspres, 6 Perjalanan KA Lembah Anai, dan 8 Perjalanan KA Sibinuang. Untuk perjalanan KA penumpang di Wilayah Divre II Sumatera Barat, KAI menyediakan rata -- rata 6.604 tiket KA per hari untuk mengantisipasi kebutuhan dari masyarakat yang akan bepergian. KAI pada masa Angkutan Lebaran ini melakukan penambahan 2 buah kereta pada KA Sibinuang yang merupakan KA favorit masyarakat untuk berlebaran atau berliburan ke Pariaman.
Baca juga: Ini Ciri-ciri Orang yang Sedang Berbohong dengan Kita, Simak Kata-kata Isyarat Ini
"KAI dalam rangka menghadapi Angkutan Lebaran ini pula telah melakukan berbagai kesiapan ekstra baik pada sarana, prasarana, maupun sumber daya manusia. KAI bersama Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan stakeholder lainnya telah melaksanakan kegiatan Ramp Check atau inspeksi keselamatan Standar Pelayanan Minimum di wilayah Divisi Regional II Sumatera Barat. Para petugas KAI juga terus dipersiapkan untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api," ujarnya.
Mohamad Arie Fathurrochman menambahkan, persyaratan naik KA pada masa Angkutan Lebaran ini perlu terus kami sampaikan kepada pelanggan terutama mereka yang jarang naik kereta api atau yang hanya menggunakan kereta api saat mudik saja, agar perjalanan dengan kereta api ke kampung halaman berlangsung tertib dan nyaman.
"Untuk Pelanggan KA Lokal yang berusia diatas 6 tahun wajib Vaksin Covid-19 minimal dosis pertama, dan jika belum dapat divaksin dikarenakan alasan medis dapat menyertakan surat keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah sebagai pengganti vaksin, memiliki aplikasi peduli lindungi atau wajib menunjukan bukti telah vaksin dosis pertama. Untuk Pelanggan KA Lokal yang berusia dibawah 6 tahun dapat bepergian menggunaan KA dengan didampingi orang tuanya yang telah vaksin. KAI pada Masa Angkutan Lebaran ini akan konsisten menerapkan protokol kesehatan secara disiplin pada layanan Kereta Api sesuai ketentuan dari pemerintah selama masa pandemi Covid-19. Pelanggan yang tidak melengkapi persyaratan akan ditolak untuk berangkat dan dipersilakan untuk membatalkan tiketnya," tegas Arie.
Dalam rangka memperlancar proses pemeriksaan, KAI telah mengintegrasikan ticketing system KAI dengan aplikasi PeduliLindungi untuk memvalidasi data vaksinasi dan hasil tes Covid-19 pelanggan. Hasilnya data tersebut dapat langsung diketahui oleh KAI pada saat pemesanan tiket melalui KAI Access, web KAI, dan pada saat boarding. Pelanggan wajib memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, menghindari makan bersama, dan menggunakan hand sanitizer. Pelanggan harus dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam), dan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius.
Baca juga: Pemerintah Terbitkan SKB Netralitas ASN dalam Pemilu 2024
Pelanggan harus menggunakan masker kain 3 lapis atau masker medis yang menutupi hidung dan mulut. Pelanggan juga tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang perjalanan. Tidak diperkenankan untuk makan dan minum sepanjang perjalanan terkecuali bagi individu yang wajib mengkonsumsi obat dalam rangka pengobatan yang jika tidak dilakukan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan orang tersebut, serta saat waktu buka puasa.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM