Sumatera Barat Tercatat Kembali Alami Inflasi pada Juni 2022

Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indek Harga Konsumen (IHK) umum di Sumatera Barat pada Juni 2022 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,18% (mtm), atau sedikit menurun dibandingkan realisasi inflasi Mei 2022 yang sebesar 1,40% (mtm).
Secara spasial, pada Juni 2022 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,16% (mtm), atau mengalami penurunan dibandingkan inflasi pada Mei 2022 yang sebesar 1,38% (mtm). Berdasarkan nilai realisasi bulanan, Kota Padang tercatat berada pada peringkat ke-12 dari 22 kota yang mengalami inflasi di Kawasan Sumatera, sementara secara nasional berada pada urutan ke-17 inflasi tertinggi dari 85 kota yang mengalami inflasi. Sementara itu, Kota Bukittinggi mencatat realisasi inflasi pada Juni 2022 sebesar 1,28% (mtm), juga sedikit menurun dibandingkan bulan Mei 2022 yang sebesar 1,55% (mtm). Secara bulanan, realisasi inflasi Kota Bukittinggi berada pada peringkat ke-10 inflasi tertinggi dari 22 kota yang mengalami inflasi di Kawasan Sumatera, serta berada pada peringkat ke-15 inflasi tertinggi dari 85 kota yang mengalami inflasi di Indonesia.
"Secara tahunan, inflasi Sumatera Barat pada Juni 2022 mencapai 6,60% (yoy), meningkat dibandingkan realisasi inflasi Mei 2022 yang sebesar 5,18% (yoy). Berdasarkan realisasi tahun berjalan (s.d Juni 2022), inflasi Sumatera Barat tercatat sebesar 5,21% (ytd) atau meningkat dibandingkan realisasi Mei 2022 yang sebesar 3,98% (ytd)," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Wahyu Purnama A, Selasa (5/7).
Berdasarkan rincian kelompok inflasi, inflasi di Sumatera Barat pada Juni 2022 bersumber dari inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan nilai inflasi sebesar 3,84% (mtm) dan andil sebesar 1,18% (mtm). Inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau didorong oleh inflasi pada komoditas cabai merah, bawang merah, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan gembolo/ikan aso-aso, serta ikan cakalang/ ikan sisik dengan andil inflasi masing-masing sebesar 1,18%; 0,11%; 0,05%; 0,03%; 0,03% (mtm).
Baca juga: Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
Cabai merah mengalami inflasi yang disebabkan oleh keterbatasan pasokan di wilayah Sumbar dan dari Jawa akibat curah hujan yang cukup tinggi. Bawang merah tercatat mengalami inflasi didorong oleh terbatasnya pasokan bawang merah lokal akibat belum masuknya masa panen bawang merah di Sumbar. Curah hujan yang tinggi juga tercatat menyebabkan penurunan kualitas bawang merah serta meningkatnya kendala pengeringan hasil panen. Komoditas ikan-ikanan mengalami kenaikan harga terutama disebabkan oleh keterbatasan pasokan ikan dari nelayan akibat cuaca yang kurang baik.
"Di sisi lain, komoditas daging ayam ras, jengkol, dan minyak goreng menahan laju inflasi pada kelompok ini dengan nilai deflasi masing-masing sebesar -0,22%; -0,05%; -0,04% (mtm). Deflasi pada komoditas daging ayam ras tercatat disebabkan oleh kembali normalnya permintaan setelah periode Hari Raya Idul Fitri. Komoditas jengkol mengalami deflasi akibat masih melimpahnya pasokan di tengah permintaan yang relatif stabil pada komoditas tersebut. Adapun deflasi pada komoditas minyak goreng selain disebabkan oleh kembali normalnya permintaan dan penurunan harga TBS Sawit di tingkat petani," katanya. Kelompok transportasi tercatat mengalami deflasi pada Juni 2022 dengan nilai deflasi sebesar -0,99% (mtm) dan andil sebesar -0,14% (mtm). Deflasi kelompok transportasi sejalan dengan penurunan tarif angkutan udara dan kendaraan carter/rental dengan nilai andil deflasi masing-masing sebesar -0,08% dan -0,05% (mtm). Angkutan udara dan kendaraan rental mengalami deflasi disebabkan oleh penurunan harga akibat kembali normalnya permintaan pasca HBKN Idul Fitri 1443H. Sementara itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat secara aktif melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi daerah di Sumatera Barat dalam rangka menjaga inflasi yang rendah dan terkendali di tengah momentum pemulihan ekonomi. Menindaklanjuti realisasi inflasi Sumatera Barat yang tercatat cukup tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Sumatera, TPID Provinsi Sumatera Barat bersama TPID Kabupaten/Kota secara terus menerus melakukan koordinasi pengendalian inflasi melalui berbagai kegiatan antara lain yaitu: 1) Penyelenggaraan kegiatan Operasi Pasar Murah di wilayah Kab/Kota untuk komoditas pangan terutama cabai merah, bawang merah, telur ayam ras bekerjasama dengan TTIC pada tanggal 27 Juni dan 29 Juni 2022 di Kab. Agam dan Kab. Dharmasraya (akan dilanjutkan s.d Juli 2022); 2) Pelaksanaan sidak pasar di Pasar Raya Padang pada tanggal 29 Juni 2022 yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Barat.
Selanjutnya, 3) Peresmian pendampingan penerapan digital farming bekerjasama dengan PT. MSMB Indonesia melalui penerapan teknologi digital Jinawi pada klaster bawang merah di Kab. Solok; 4) Perluasan sentra produksi jagung di Kab. Lima Puluh Kota (target 20.000 hektar). Saat ini telah dibuka lahan seluas 1.000 hektar di Nagari Durian Tinggi; 5) Koordinasi pengawasan lalu lintas dan karantina ternak di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK); 6) HLM TPID Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 9 Juni 2022 yang dipimpin oleh Gubernur Sumbar dalam rangka pengendalian inflasi menjelang Idul Adha 1443H; 7) HLM TPID Kota Payakumbuh tanggal 23 Juni 2022 dalam rangka tindak lanjut HLM TPID tingkat provinsi; 8) Penyelenggaraan Rakor TPID se-Sumatera Barat tanggal 30 Juni -- 1 Juli 2022 dalam rangka meningkatkan sinergitas pengendalian inflasi di tengah pemulihan ekonomi dan ketidakpastian ekonomi global.
"Ke depan, diharapkan sinergi dan koordinasi TPID Provinsi, TPID Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dengan Pemerintah Pusat dapat terus ditingkatkan dalam rangka pengendalian inflasi," ujarnya. (*/bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM