Padang Lua Macet, Ini Jalan Keluarnya yang Didapat Leonardy

Kamis, 28 Juli 2022, 13:35 WIB | Ragam | Kota Padang
Padang Lua Macet, Ini Jalan Keluarnya yang Didapat Leonardy
Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH mendapat masukan berharga dari Walinagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam, Edison. Edison dan perangkatnya memberikan informasi tentang akar permasalahan macet di Pasar Padang Luar. IST
IKLAN GUBERNUR

PADANG LUA, binews.id -- Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH mendapat masukan berharga dari Walinagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam, Edison. Edison dan perangkatnya memberikan informasi tentang akar permasalahan macet di Pasar Padang Luar.

"Kalau Pasar Padang Luar ini yang Abang bantu penyelesaiannya, berarti Abang menyelamatkan pusat perekonomian lintas provinsi ini Bang. Akan saya buka kepada Abang rahasia besar kenapa pasar ini selalu macet," tegas Walinagari yang akrab dipanggil Aluang ini.

Dikatakan Edison, Pasar Padang Lua macet enam hari dalam seminggu. Hanya hari Senin yang sedikit lega karena macet beralih ke Pasar Koto Baru. Sebagai orang yang besar di Pasar Padang Lua, Edison paham benar akar permasalahan di sana. Makanya dia berani mempertanyakan hal tersebut kepada PT KAI Divre II Sumbar.

Macet disebabkan oleh transaksi jual beli di Pasar Padang Lua yang meluber hingga ke tepi jalan Padang-Bukittinggi. Pedagang yang bertransaksi di tepi jalan itu dipicu oleh kehadiran terminal bayangan di beberapa titik. Di terminal bayangan itu berlangsung bongkar muat, bahkan transaksi terjadi juga di sana.

Baca juga: Polisi Amankan Diduga Bom Rakitan di Pariaman

Bagi pedagang, biarlah mereka membayar sedikit lebih tinggi asalkan mereka lebih dekat ke calon pembelinya. Kalau terjadi transaksi di terminal bayangan tersebut, maka pedagang tidak perlu masuk pasar lagi. Bahkan ada pedagang yang memilih menggelar dagangannya di dekat terminal bayangan. Akibatnya sisi kiri dan kanan jalan menyempit dan memperparah macet di sana. Walinagari juga yang ditelp, kenapa macet dibiarkan. Kenapa pedagang dibiarkan berjualan hingga ke pinggir jalan.

"Tolong Abang fasilitasi kami pemerintahan nagari Padang Lua untuk bertemu dengan Dirut PT KAI, Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN untuk membicarakan persoalan pembenahan pasar ini. Jika akar permasalahan ini tidak diselesaikan segera, maka jangan harap macet di Padang Lua bakal teratasi," ungkapnya.

Edison juga mengemukakan rencana besar menata kembali pasar tersebut. Pasar dibangun kembali, semua pedagang baik di kios atau los atau yang berjualan di tepi jalan raya harus berjualan di tempat yang telah disiapkan.

Bahkan jika rumah-rumah milik PT KAI yang ada di kawasan pasar bisa direlokasi, maka akan sangat besar pengaruhnya bagi penganggulangan kemacetan di Padang Lua. Di bekas rumah PT KAI itu akan dibangun terminal bongkar muat. Mobil yang sudah selesai membongkar muatannya keluar untuk memberi kesempatan kepada yang lain. "Tidak boleh ada yang berhenti lama, apalagi jika menyebabkan macet. Kami yakin dengan begini pasar nagari yang berhilir ke Riau, Kepri, Jambi dan tentu Sumbar akan makin mendongkrak perekonomian daerah kita," ujarnya lagi.

Baca juga: Dilepas Gubernur Mahyeldi Di Teluk Bayur, Peserta Latsitarda Terharu Meninggalkan Sumbar

Edison juga melaporkan bahwa dari Pasar Padang Lua, Pemerintah Kabupaten Agam mendapat pemasukan Rp120 juta per tahun. PT KAI juga menikmati sewa pasar oleh nagari sebesar Rp110 juta per tahun. PT KAI juga menerima sewa dari sewa kios dan toko yang ada di pasar tersebut.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: