Dukung Penurunan Stunting
BKOW Sumbar Sepakati Kerjasama Dengan RSU Bunda Padang

PADANG, binews.id -- Mendukung penurunan prevelansi stunting di Sumatera Barat, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumbar dan Rumah Sakit Umum Bunda Padang menyepakati perjanjian kerjasama pelayanan dan edukasi kesehatan bagi Ibu dan anak, Kamis (25/8/22).
Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Ketua Umum BKOW Sumbar, Fitria Amelia Umar dan Direktur RSU Bunda, dr. Helgawati dan disaksikan oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy di Auditorium Gubernuran, Padang.
Dalam sambutannya, Wagub Audy menyampaikan apresiasi atas kerjasama antara BKOW dan RSU Bunda dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka prevelansi stunting. Menurutnya peran dari kaum ibu memang krusial dalam upaya intervensi stunting, terutama dalam memberikan edukasi pada masyarakat.
"Sekarang Ibu-ibu penggerak lapangan kita banyak, BKOW bisa bekerjasama untuk membantu pemerintah untuk melakukan edukasi ke masyarakat. Mulai dari sebelum menikah sampai nanti memberikan ASI, itu yang terpenting," ujar Wagub.
Baca juga: Susul Gubernur Mahyeldi ke Magelang, Wagub Vasko Antusias Ikuti Retreat
Selain itu, Wagub juga menyinggung kerjasama Pemprov Sumbar dengan BKKBN dan Baznaz dalam program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Dimana bapak asuh berdonasi 500 ribu rupiah setiap bulan untuk disalurkan dalam bentuk bahan pangan, seperti telur, susu, dan sumber karbohidrat lainnya.
Sementara itu, Ketua Umum BKOW, dr. Fitria menuturkan, kerjasama ini merupakan salah satu bentuk realisasi dukungan dari BKOW dan BMC terhadap visi Pemprov Sumbar dalam meningkatkan kualitas SDM yang terampil dan Berdaya saing.
Ia mengatakan, BKOW selaku wadah bagi 58 organisasi wanita di Sumbar, sudah selayaknya menyatukan potensi wanita untuk membantu pemerintah melakukan upaya-upaya pencegahan stunting.
"Upaya penurunan stunting membutuhkan partisipasi berbagai pihak, termasuk organisasi perempuan yang dekat dengan keluarga dan masyarakat di akar rumput," tuturnya.
Menurut Fitria, sebagai penentu keadaan stunting, status gizi dan kesehatan pada masa pra kehamilan, hingga menyusui perlu menjadi perhatian serius dari semua keluarga. Namun disayangkan belum semua keluarga menyadari hal ini, sehingga organisasi perempuan diharapkan dapat mejadi agen perubahan yang mengedukasi, terutama keluarga muda yang belum mempunyai pengalaman.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
- SPH Jadi Rumah Sakit Pertama di Sumbar Penerima Bintang Tiga dari BPJS Kesehatan
- Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
- Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
- KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025