TPPS Kota Solok Resmi Dikukuhkan

SOLOK, binews.id -- Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar secara resmi mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Solok di The Wish Hotel Kota Solok, Senin (12/9).
Adapun yang menjadi Ketua TPPS Kota Solok ialah Wakil Wali Kota Solok Dr. Ramadhani Kirana Putra. Turut hadir, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, Ketua DPRD Kota Solok, Hj.Nurnisma, Kapolres Solok Kota, AKBP Ahmad Fadilan, Kasdim 0309/Solok, Mayor Inf Hendra Bagus Arioko, Kajari Solok, Andi Metrawijaya, Forkopimda Kota Solok, Sekretaris Daerah Kota Solok, Syaiful A, Ketua TP PKK Kota Solok, kepala OPD, Camat, Lurah lingkup Pemerintah Kota Solok.
Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar mengatakan, TPPS ini tidak hanya sekedar dikukuhkan kemudian hilang, namun harus melakukan tindakan nyata untuk mengatasi stunting di Kota Solok.
Langsung lakukan pemetaan, langkah strategis serta inovasi untuk penanggulangan stunting. " Kita tidak boleh puas diri meskipun angka stunting Kota Solok terendah di Provinsi Sumbar dengan angka 18,5 persen. Diharapkan Tahun 2024 angka stunting tidak hanya dibawah 10 persen, Jika bisa angka stunting Kota Solok dibawah lima persen," harap Wako.
Baca juga: Bupati Dharmasraya Annisa Kupas Tuntas Masalah Fiskal Daerah Saat Musrenbang
Perlu menjadi perhatian kita bersama dan bersungguh-sungguh, jangan sampai main-main. Penanganan stunting harus kita rencanakan dari calon pengantin sebelum menikah sampai nanti melahirkan anak. Para kader harus bekerja keras dan giat mengatasi masalah stunting di Kota Solok.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Solok dan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota solok yang telah melakukan pengukuhan dan konsolidasi TPPS. Saat ini hampir seluruh 19 Kota dan Kabupaten di Sumbar telah mengukuhkan TPPS. "Ini merupakan bukti nyata keseriusan dan komitmen kita menurunkan angka stunting di Sumbar, khususnya di Kota Solok," sebutnya.
Disebutkan Fatmawati, Kota Solok merupakan daerah dengan prevalensi angka stunting terendah di Provinsi Sumbar dengan 18,5 persen. Adapaun toleransi angka stunting di suatu wilayah secara nasional di angka 20 persen, namun berdasarkan target Perpres Nomor 72 Tahun 2021 angka stunting harus berada 14 persen.
Untuk itu, kita harus bekerja bersama-sama seluruh elemen terkait dalam penanganan stunting ini. Calon pengantin, ibu hamil, baduta dan balita. Diambil dari pendataan keluarga.
Baca juga: Selasa Besok, Gubernur Mahyeldi Lantik Bupati dan Wabup Pasaman Barat Periode 2025-2030
Adapun salah satu indikator adalah satu kepala keluarga memiliki baduta diatas dua orang. "Kedepan, semoga Kota Solok dapat menjadi pilot project dalam penanganan stunting di Provinsi Sumbar," ujar Fatmawati.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Gubernur Mahyeldi Tegaskan Aksi Bergizi di Sekolah Penting untuk Lahirkan SDM Unggul dan Pengentasan Stunting
- Wako Zul Elfian Ajak Masyarakat Wujudkan Derajat Kesehatan yang Optimal
- Sosialisasi Perda AKB, Tim III Pemprov Bersama Pjs Wako Solok Bagikan Masker
- 2.111 Orang Telah Lakukan Tes Swab Covid-19 di Kabupaten Solok
- Ketua Persit Kodim 0309/Solok Bagikan Masker Batik Bantuan YBI Kepada Pedagang Pasar
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025