Komisi I DPRD Sumbar Desak Pemprov Mutakhirkan Data Kemiskinan di Nagari

PESSEL, binews.id -- Komisi I DPRD Sumbar mendorong Pemprov Sumbar bersama jajarannya untuk segera melakukan pemutakhiran data penduduk miskin dan terintegrasi, yang menjadi acuan semua OPD dalam menjalankan programnya. Data penduduk miskin yang ada sekarang dinilai sudah banyak yang tidak sesuai ditemui di lapangan.
Kesimpulan Komisi I DPRD Sumbar itu diungkapkan HM. Nurnas, ST dalam kunjungan lapangan dan diskusi sehubungan Monitoring LKPJ Gubernur di Nagari Rawang Gunung Malelo Surantih, Kecamatan Sutera, Kab. Pesisir Selatan, Jum'at (15/5) siang.
Baca juga: Pemko Terus Upayakan Penanggulangan Kemiskinan di Padang Panjang
Tim Komisi I DPRD Sumbar ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I Evi Yandri Rajo Budiman (Gerindra), Sekretaris Komisi H. Muhammad Nurnas (Demokrat) dengan Anggota Zarfi Derson (Golkar), Drs. Bakri Bakar, MM (Nasdem) dan M. Ridwan (PKS). Tim didampingi oleh Kadis PMD Sumbar Drs. H. Syafrizal Ucok, MM dan Korprov Pendamping Desa Ir. Feri Irawan, M.Si dan Khairul Anwar, SH.,MH.
Menurut HM Nurnas, pemutakhiran data penduduk miskin ini sangat diperlukan, terutama pada saat adanya musibah seperti pandemi Covid-19 ini. "Bayangkan ada orang yang sudah meninggal, datanya masih muncul. Sedangkan ada warga yang miskin tetapi namanya tidak tercantum dalam daftar penerima bantuan. Ini yang akhirnya memicu keributan," kata HM Nurnas lagi.
Baca juga: Pj Wako Sonny Minta Sinergitas Lintas OPD Turunkan Angka Kemiskinan
Karena itulah Nurnas mendesak Pemprov Sumbar dan juga Pemkab/Pemko menyediakan anggaran, untuk memutakhirkan data penduduk miskin yang benar-benar berbasis nagari. "Dalam pemutahiran data ini wajib melibatkan aparat nagari, mereka yang tahu pasti kondisi masyarakatnya," kata HM Nurnas.
Dalam paparan Wali Nagari Rawang Gunung Malelo Surantih Aprizal terungkap, bahwa keributan yang terjadi beberapa hari lalu, bermula dari data yang tidak valid. Banyak nama warga miskin yang terdampak Covid-19 tidak ada dalam penerima Bansos.
Baca juga: Pemkab Solok Targetkan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem pada 2024
"Alhamdulillah dapat kita jelaskan kepada masyarakat bahwa ada kekeliruan data. Karenanya kita sisir semua warga miskin dan terdampak Covid-19 ini, kita masukkan dalam penerima BLT Dana Desa yang akan kita serahkan. Masih ada juga yang belum masuk daftar, tetapi kemampuan BLT Dana Desa hanya 259 Kepala Keluarga," kata Wali Nagari Aprizal.
Nagari Rawang Gunung Malelo sendiri termasuk nagari yang memilki penduduk cukup besar, 2.010 Kepala Keluarga. Dengan Bansos Kemensos, PKH, BLT Provinsi dan BLT Dana Desa, hanya 65 persen KK yang bisa diakomodasi bantuan.
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- Tindak Lanjut Pelatihan PONED di UPT Puskesmas Tarusan
- Rakor Percepatan Penurunan Stunting dibuka Wakil Bupati Rudi Hariyansyah
- Nagari Sungai Tunu Utara Kecamatan Ranah Pesisir Bagikan Dana BLT Masyarakat
- Puskesmas Pasar Kuok Selenggarakan Edukais Bimbingan Perkawinan Catin dan Pelayanan KB
- Kucurkan Rp38 Miliar, Pengobatan Gratis untuk Warga Tak Mampu Diluncurkan Pemkab Pessel
Progul Dokter Warga Mulai Layani Masyarakat Kota Padang
Kesehatan - 24 Februari 2025
Jaga Kesehatan Pegawai, KAI Divre II Sumbar Gelar Medical Check Up
Kesehatan - 19 Februari 2025
Mahyeldi Jalani Medical Check-Up di RS Unand Jelang Pelantikan
Kesehatan - 14 Februari 2025
KAI Divre II Sumbar Gelar Pengobatan Gratis terhadap 228 Pensiunan
Kesehatan - 10 Februari 2025