Tolak Money Politics, Asrinaldi: Tegakan Ruel of Law dan Cerdaskan Politik Masyarakat

PADANG, binews.id -- Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah (Pengda) Sumatra Barat (Sumbar) hari ini resmi menempati sekretariat baru di lantai dua EroTour Building jalan Juanda nomor 6 Padang. Acara diawali dengan diiskusi publik bertemakan Merawat Jurnalisme Positif Menghadapi Pemilu 2024.
Diskusi menarik karena menghadirkan lima narasumber yang mumpuni terkait tema tersebut, yakni Prof Asrinaldi dari FISIP UNAND, Nofal Wiska (Ketua Komisi Informasi Sumbar), Sutrisno (Ketua KPID Sumbar) Iswazarni (KPU Sumbar) dan Muhammad Khadafi (Bawaslu Sumbar) dengan host diskusi Ketua Pengda IJTI Sumbar Defri Mulyadi, Sabtu 28/1-2023 di JSix Cafe.
Prof Asrinaldi pada paparan sesi tanya jawab mengatakan mengikis habis money politics adalah menegakan aturan. "Sebenarnya menghapus praktek money politics itu gampang, yakni tegakan rule of law dan cerdaskan politik rakyat," ujar Prof Asrinaldi menjawab lugas pertanyaan dari Ketua PWI Sumbar Basril Basyir.
Pasalnya, pemilu adalah kontestasi, memenanginya semua pesertanya pasti belomba-lomba melakukan apa saja untuk memenangi konstestasi tersebut.
Baca juga: Wakil Gubernur Vasko Ruseimy Terpilih Aklamasi Pimpin IPSI Sumbar, Selangkah lagi Pimpin KONI Sumbar
Padahal kata Prof Asrinaldi, lewat fakta survey ternyata tidak semua pemilih akan memilih orang yang kasih uang atau money politics.
"Jangan dikira ketika kasih uang si pemilih otomatis memilih yang memberi uang, fakta survey menegaskan tidak, bahkan prosentasenya kecil sekali," ujar Asrinaldi.
Sementara Komsioner Bawaslu Sumbar Muha.mad Khadafi menegaskan pemilu kekinian sebenarnya modal Caleg itu matrey dan pas foto.
"Soal yang lain sejak pemilu 2019 telah dibiayai oleh negara. Seperti alat peraga kampanye disediakan uang oleh negara. Juga mengakomodir media sebagai perusahaan juga dana iklannya dianggarkan negara lewat KPU," ujar Khadafi.
Baca juga: Wako Hendri Arnis Blusukan ke Pasar
Aktualnya, kata Khadafi untuk praktek politik uang (money politics) tidak ada satu peluang pun melakukannya. Sementara Iswaryani menegaskan money politics tidak mudah membuktikanya, selain tidak boleh melakukannya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Bupati Dharmasraya Jadi Pembicara Utama dalam Talk Show Perempuan Minang Bicara di Padang
- Gubernur Mahyeldi Ajak Warga Pasaman Sukseskan PSU: Jangan Golput dan Jaga Netralitas
- Rahmat Saleh Sambangi KPU Sumbar, Bahas Masalah PSU di Pasaman
- DPRD Sumatera Barat Gelar Rapat Paripurna Penetapan Ranwal RPJMD 2025--2029 dan Pengumuman Pimpinan Pansus LKPJ 2024
- Komisi Informasi Sumbar Dorong Gubernur Terbitkan Pergub Keterbukaan Informasi