Jelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Sumbar Matangkan Pengendalian Inflasi

PADANG, binews.id -- Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1444H, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melaksanakan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), sebagai bentuk langkah upaya dan strategi pengendalian Inflasi.
HLM yang berlangsung di Aula Anggun Nan Tongga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Rabu (08/03/23), dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Kepala Kantor Perwakilan BI Sumbar Endang Kurnia Saputra, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Herum Fajarwati, Bupati dan Walikota se-Sumatera Barat, dan seluruh Kepala OPD dan jajaran terkait.
Disampaikan Wagub Sumbar Audy Joinaldy, menjelang Ramadhan diperlukan sinergi dalam merumuskan upaya pengendalian inflasi daerah yang konkret.
"Perlu sinergi dalam pengendalian inflasi. Perumusan-perumusan kebijakan di kabupaten/kota juga perlu ditingkatkan lagi, sebagai bentuk komitmen mewujudkan inflasi yang terkendali di 2023, insyaallah Sumatera Barat tahun ini akan lebih baik," Ucap Audy.
Baca juga: Wagub Sumbar Sambangi Rumah Anak Korban Kekerasan di Dalam Angkot
Berdasarkan data yang dirilis BPS Indeks Harga Konsumen (HK) gabungan kota Provinsi Sumatera Barat pada Februari 2023 tercatat inflasi sebesar 0,13% (mtm), atau menurun dibandingkan realisasi Januari 2023 yang inflasi sebesar 0,44% (mt).
Secara spasial, Kota Padang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,13% (mtm), menurun dibandingkan inflasi periode sebelumnya sebesar 0,45% (mtm) sedangkan Kota Bukittinggi tercatat mengalami inflasi sebesar 0,10 % (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi periode sebelumnya sebesar 0,39% (mtm).
Realisasi inflasi gabungan Provinsi Sumatera Barat ini harus menjadi fokus bersama terkhusus menjelang Ramadhan. Secara historis, tren inflasi periode Ramadhan dan Idul Fitri selalu mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat, disumbang oleh komoditas pangan seperti minyak goreng. cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras serta pada komoditas transportasi seperti angkutan udara dan angkutan antar kota.
Menindaklanjuti hal tersebut, TPID Sumbar merumuskan upaya pengendalian inflasi daerah yang konkret melalui implementasi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif).
Baca juga: Audy Joinaldy: Perlahan Sumbar Mulai Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik
Diantaranya meliputi penyelenggaraan operasi pasar murah secara lebih intensif, optimalisasi peran Bulog dan TTC dalam memastikan kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi, serta penguatan dan perluasan kerjasama antar provinsi dan intra provinsi guna peningkatan produktivitas pertanian melalu digital farming/smart farming.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM