Wako Bukittinggi Luncurkan Program PIN Great Young, Membaca Bersama Ortu dan Magrib Mengaji

BUKITTINGGI - Untuk mendukung Program PIN Great Young, Membaca Bersama Ortu dan Magrib Mengaji, Wako, H. Erman Safar, SH, menganjurkan setiap satuan pendidikan di Bukittinggi tidak memberikan PR pada muridnya.
Menurut Wako, kualitas waktu bersama orang tua di rumah diwujudkan dengan program PIN Great Young.
Program ini menurut Wako Erman Safar dilaksanakan dengan membudayakan literasi bersama orang tua dan mengaji ba'da magrib, juga bersama orang tua atau wali.
Selain itu, Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan budaya literasi dan cinta Al-Qur'an bagi siswa jenjang SD dan SMP se-Kota Bukittinggi, jelas Wako.
Baca juga: Anggota DPRD Pasaman Yulius Erita Dukung Program Magrib Mengaji
Kegiatan literasi anak dengan membaca buku cerita, fiksi dan non fiksi, sejarah dan lainnya, didampingi orang tua atau wali, dilaksanakan selama 30 sampai 60 menit setiap hari, ungkap Wako.
Sementara, magrib mengaji dilakukan setiap hari, minimal 30 menit setelah sholat magrib, didampingi orangtua atau wali.
Satuan pendidikan nantinya akan memfasilitasi buku laporan literasi dan magrib mengaji didamping orang tua atau wali untuk semua siswa di sekolah dan akan memberikan penilaian terhadap laporan itu, pungkas Wako
(Ma)
Baca juga: Sodomi Anak di Bawah Umur, Ternyata Ini Modus yang Dilancarkan Guru Mengaji di Padang
Penulis: Medio
Editor: Adrian Tuswandi
Berita Terkait
- Hasil Monev KI Sumbar 2024: 29 Badan Publik Informatif, 172 Tidak Informatif
- Sekretariat DPRD Sumbar Pertahankan Predikat OPD informatif
- Ketua DPRD Kunjungi RSAM Bukittinggi: Didorong Beri Masyarakat Pelayanan Terbaik
- Ciptakan Pemerintahan Bersih dan Akuntabel, Ketua DPRD Sumbar Ajak Masyarakat Melek Keterbukaan Informasi
- Komisi Informasi Sumbar Gelar Bimtek Penyelesaian Sengketa Informasi di Bukittinggi