Dibawah Kepemimpinan Gubernur Mahyeldi, 99,9 Persen Nagari/Desa di Sumbar Teraliri Listrik
Upaya mengeluarkan Mentawai dari status 3T, juga dilakukan Pemprov Sumbar dengan mengusulkan Kabupaten tersebut kepada pemerintah pusat lewat BPH Migas sebagai daerah prioritas program konversi bahan bakar minyak tanah ke gas LPG.
Usulan ini diajukan karena memang masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai sampai hari ini belum pernah tersentuh program konversi bahan bakar minyak tanah ke gas yang dilancarkan pemerintah pusat beberapa tahun lalu.
"Selain mendorong pembangunan PLTS, kita juga mengusulkan program khusus konversi minyak tanah ke gas di Mentawai agar masyarakat disana mendapatkan tambahan kuota gas LPG 3 kilogram bersubsidi. Ini sudah menjadi keharusan dan kebutuhan bagi masyarakat," tegas Gubernur Mahyeldi.
Baca juga: Polda Sumbar Gelar Donor Darah dan Pengobatan Gratis Peringati HUT ke-74 Humas Polri
Salah satu fokus Dinas ESDM Sumbar pada bidang energi ketenagalistrikan, adalah memberikan bantuan pemasangan jaringan instalasi listrik sederhana gratis bagi masyarakat tidak mampu serta memfasilitasi masuknya akses jaringan listrik PLN hingga ke wilayah terpencil maupun terisolir.
"1,200 kepala keluarga tidak mampu kita bantu lewat program pemasangan instalasi listrik untuk rumah tangga sederhana pada tahun 2021. Sementara pada tahun 2022, jumlah penerima program Listrik RTS berjumlah 1,198 kepala keluarga," jelasnya.
Pada tahun 2022, Dinas ESDM Sumbar memasang 20 unit SHS di wilayah Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Disamping itu, dinas ini juga melakukan program revitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sungai Lolo di Kabupaten Pasaman serta PLTMH Muaro Tombang di Kabupaten Pasaman Barat.
Lalu pada tahun 2023 lalu, dinas ini memberikan dukungan penuh terhadap sektor pertanian Sumbar dengan melakukan pemasangan PLTS irigasi di wilayah Kota Sawahlunto dan Kabupaten Tanah Datar. Pompa Irigasi tenaga surya yang dipasang, mengairi sekitar 30 ribu hektar sawah dan lahan pertanian masyarakat.
"Kita bantu sawah tadah hujan masyarakat dengan menyediakan PLTS Irigasi. Sehingga kebutuhan air sawah terpenuhi dan hasil produksi padi maksimal. Jika sebelumnya mereka hanya panen satu kali setahun, maka sekarang sudah bisa panen tiga kali setahun. sampai tahun 2024 ini kita sudah membangun PLTS Irigasi di lima lokasi," ucap Heri Martinus.
Capaian penting Dinas ESDM Sumbar dibawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah lainnya, adalah keberhasilan meraih predikat daerah terbaik dua implementasi Peraturan Daerah (Perda) Rancangan Umum Energi Daerah (RUED) dari Dewan Energi Nasional (DEN) pada tahun 2022 lalu.
Prestasi itu, dilanjutkan dengan keberhasilan Sumbar meraih predikat daerah inovasi terbaik dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dari lembaga yang sama pada tahun 2023. Deretan prestasi ini, membuktikan komitmen Pemprov Sumbar terhadap pengembangan potensi EBT lokal.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Pada Rakor Perekonomian Gubernur Mahyeldi : Perlu Sinergi dan Sinkronisasi dalam Pelaksanaan Pembangunan Sumbar
- Pemkab Solok Raih Penghargaan TPKAD Terbaik II pada Bulan Inklusi Keuangan Sumbar 2025
- OJK Sumatera Barat Gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025: Dorong Akses Keuangan untuk Seluruh Masyarakat
- UPZ BAZNAS Semen Padang Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Lewat Program Peternakan Etawa di Kampung Padayo
- DPRD Padang Bahas Dampak Pemotongan Anggaran Pusat, Fokus Kejar PAD





