Dibantu UPZ Semen Padang, Usaha Badcover Ref Irmawati Raup Omzet Rp140 Juta/Bulan

Untungnya, Ref disarankan oleh orangtuanya untuk mengajukan permohonan bantuan ke LAZ Semen Padang (sekarang UPZ Baznas Semen Padang,red) sehingga Ia pun mendatangi Kantor LAZ Semen Padang yang merupakan penghimpun dan pengelola zakat karyawan/ti PT Semen Padang.
Kepada pihak LAZ, Ref pun menceritakan harapannya. Gayung bersambut, pihak LAZ Semen Padang memenuhi harapan Ref dengan meminta Ref untuk mengajukan surat permohonan kepada LAZ. Dan Ref pun diberikan bantuan satu unit mesin jahit bordir dari LAZ Semen Padang.
"Saya mengajukan bantuan ke LAZ Semen Padang, karena sebelumnya orangtua saya juga pernah diberikan bantuan modal usaha membuat tahu isi oleh LAZ Semen Padang. Makanya, saya datangi kantor LAZ Semen Padang. Alhamdulillah, saya pun diberi bantuan oleh LAZ Semen Padang," katanya.
Baca juga: Selama Tahun 2023, UPZ Baznas Semen Padang Salurkan Zakat Karyawan Rp7,1 M
Setelah bantuan didapat, Ref kemudian mulai menerima orderan. Namun sayangnya sampai di medio 2014, usaha menjahit bordir tidak kunjung merubah ekonominya, sehingga Ia pun mencoba untuk belajar membuat bed cover dengan temannya yang tinggal di Blok B, Gadut, Kecamatan Pauh.
Dua hari belajar menjahit badcover, tiba-tiba datang tawaran membuat badcover. Dengan senang hati, tawaran itu langsung diterimanya. "Jadi, disitulah ceritanya saya mengkredit mesin jahit untuk membuat badcover. Nama mesin jahitnya zigzat dengan merek Janome," ungkap Ref.
Setelah orderan membuat bedcover didapat, Ref pun meminta bantuan suaminya Arizal yang ketika itu bekerja di peternakan ayam petelur di kawasan Koto Baru untuk ikut mencari langganan. Dengan senang hati, suaminya pergi ke Pasar Raya Padang. Satu persatu toko penjual bedcover didatangi Arizal untuk mempromosikan bed cover buatan Ref.
"Alhamdulillah, ada satu toko yang ketika itu tertarik dan meminta suami saya untuk mensuplai kebutuhan bed cover di tokonya. Dan lewat toko itulah awal kesuksesan kami dimulai. Sekarang ini, ada sejumlah toko penjual badcover di Pasar Raya Padang yang jadi langganan saya," tutur Ref.
Saat ini, kata Arizal menambahkan, dirinya tidak lagi bekerja di kandang ayam petelur, tapi fokus membantu istrinya membuat dan mempromosikan badcover ke toko-toko. Bahkan sekarang ini, ada beberapa toko di Pasar Raya Padang yang menjadi langganan bedcover buatan istrinya, atau Lintang Sprei.
Selain beberapa toko di Pasar Raya Padang, juga ada beberapa toko langganan di luar Kota Padang yang jadi langganan istrinya, yaitu di Kota Solok, Solok Selatan dan Pariaman. Kemudian, juga mensuplai kebutuhan bed cover untuk beberapa toko di luar Sumbar, seperti di Sungai Penuh, Jambi dan Bangko.
"Sebelumnya, kami juga mensuplai kebutuhan badcover di Dumai, tapi karena pembayaran dari toko di Dumai itu macet, makanya kerjasama kami hentikan," kata Arizal.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Kota Padang Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Bimtek Branding Digitalisasi
- Permudah Akses Perbankan untuk UMKM, Pemko Padang Bersinergi dengan CIMB Niaga
- Evaluasi untuk Adinata Syariah 2025, Gubernur Mahyeldi Targetkan Sumbar Kembali Raih Juara Umum
- OJK: Likuiditas Perbankan 2025 Masih Ketat, Sektor Pertanian Perlu Digenjot
- Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Inisiasi Pemprov dan Pertamaina Terkait Stabilisasi Stok BBM