Usai Temuan 23 Petugas KPPS Positif Covid-19, KPU Sumbar Terus Intensifkan Pemeriksaan

Meski pun demikian, dalam dialog daring yang digelar oleh Satgas Penanganan Covid-19, Izwaryani, menegaskan bahwa KPUSumbar memastikan bahwa protokol kesehatan ditetapkan secara ketat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pilkada 9 Desember mendatang. Oleh karena itu, KPU mengimbau warga untuk tidak takut ke TPS.
"Masyarakat tidak perlu takut ke TPS, karena jaminan kesehatan sudah kita siapkan," ujar Izwaryani lagi, Jumat (4/12). Total ada 112.932 petugas KPPS ditambah petugas ketertiban yang sudah rapid test. Hasilnya 7.089 reaktif yang setelah swab 73 orang dinyatakan positif dan diistirahatkan," ujarnya.
Izwaryani menjelaskan, pemilih saat datang ke TPS wajib menggunakan masker. Jika tidak ada masker, maka di setiap TPS disediakan beberapa cadangan masker. Sesampai di TPS, petugas menyediakan tempat cuci tangan dan mengukur suhu tubuh pemilih, yang terdeteksi 37,3 derajat celcius ke atas, akan mencoblos di luar TPS atau di bilik khusus.
Baca juga: Hasil Audit Dana Kampanye Pilkada Pasaman 2024, KPU: Semua Paslon Dinyatakan Patuh
Sementara itu dalam dialog yang sama, Komisioner Bawaslu Sumbar Vifner mengatakan, pelaksananan pemilu dan penghitungan suara dan pemungutan suara kali ini memang berbeda dengan Pilkada sebelumnya, karena harus memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
"Kami sadar ini bukan pekerjaan mudah, apalagi harus mengecek kesehatan penyelenggara seluruhnya yang berjumlah puluhan ribu orang, tentu akan banyak ditemukan hasilnya reaktif," ujar Vifner.
Vifner mengatakan, dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara nantinya, semua pelaksanaan sesuai dengan standar protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari mengatur waktu kedatangan pemilih ke TPS, yang dilakukan demi menghindari penumpukan pemilih di TPS.
"Ini harus kita lakukan dengan sebaik-baiknya dengan protokol kesehatan, dan berjalan tanpa mengabaikan keselamatan pemilih dan penyelenggara. Jika dilakukan dengan baik saya yakin potensi penularan Covid-19 akan bisa kita minimalisir," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, diwakilkan Kasi Surveillans dan Imunisasi Yusmayanti Agus mengatakan, Dinas Kesehatan Sumbar sendiri tetap melakukan pemantauan terhadap zona setiap daerah. Di mana setiap minggu dilakukan analisa kajian etimologi terhadap kondisi masing-masing.
"Kami harapkan tidak ada pengumpulan massa di TPS. Dan kami berharap pemilih tetap menggunakan masker selama berada di TPS," ujarnya. (*)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Kembali Serah Terima Bantuan Tanggung Jawab Sosial di Pasaman, Pasaman Barat dan Lima Puluh Kota
- DPRD Sumbar Gelar Paripurna dengan Agenda Penyampaian Tanggapan Gubernur Soal Ranperda Kehutanan Sosial
- Paripurna DPRD Sumbar Jawaban Terhadap 3 Ranperda, Suwipen Sebut Begini!
- Ini Tanggapan Gubernur Soal Pandangan Fraksi-fraksi Tentang APBD 2022
- Fraksi Gerindra Sumbar Pertanyakan Sejumlah Hal Kepada Gubernur, Covid-19 Hingga Temuan BPK RI