Dokter Jantung SPH Berbagi Tips untuk Tetap Sehat Selama Berpuasa Bagi Penderita Jantung

PADANG, binews.id - Saat ini, umat muslim tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Puasa merupakan ibadah wajib yang dilakukan tanpa makan dan minum setelah sahur hingga berbuka puasa selama 30 hari. Namun bagaimana agar penderita penyakit jantung dapat tetap sehat selama menjalani ibadah puasa?
Berdasarkan data dari Institute for Health Metric and Evaluation (IHME) pada 2017, penyakit kardiovaskular, jantung, dan stroke menempati posisi tertinggi penyebab kematian di Indonesia. Karena itu, sangat penting bagi penderita penyakit jantung untuk menjaga kesehatan jantung mereka dengan rutin menjalani gaya hidup sehat, terutama bagi penderita penyakit tersebut selama beribadah puasa.
Menurut Dokter Jantung SPH, dr. Eka Fithra Elfi Sp. JP(K), seorang penderita penyakit jantung tidak dilarang untuk berpuasa, namun mereka diharuskan untuk selalu menjaga dan mengatur pola makan agar tetap sehat. Saat berpuasa, penderita penyakit jantung diminta untuk dapat menghindari makanan yang mengandung lemak tinggi, makanan yang berminyak, hingga makanan yang berkolesterol tinggi.
"Sebenarnya pola makan bagi penderita jantung ini sama saja, yakni saat Ramadan maupun hari biasa. Namun bedanya jadwal makannya tidak sama seperti saat tidak berpuasa," kata dokter Eka yang belum lama ini menjadi dokter spesialis jantung di SPH.
Baca juga: Iktikaf Malam ke-29, Wawako Allex Berbaur dengan Ratusan Jemaah
Dokter Eka mengungkapkan, tidak hanya penderita penyakit jantung yang harus menjaga pola makannya di saat berpuasa, tapi penderita hipertensi dan diabetes juga harus melakukannya. Karena dua penyakit tersebut dapat menjadi pemicu dari timbulnya penyakit jantung. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner yang penting.
"Tekanan darah tinggi akan menyebabkan pembuluh darah koroner (pembuluh darah yang memberi suplai darah ke jantung) mengalami aterosklerosis (penyakit penumpukan lemak di dinding pembuluh darah) dan terjadilah pembentukan plak," jelasnya.
Disisi lain, kata Eka, pengidap diabetes juga menjadi rentan mengalami serangan jantung, meski resikonya semakin tinggi pada orang yang mengidap penyakit diabetes tipe 2. Hal itu karena kadar gula yang tinggi dan dibiarkan tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko penyakit jantung menyerang.
"Pasalnya, glukosa berlebih yang mengalir dalam darah bisa merusak pembuluh darah dan pada akhirnya memicu serangan jantung. Kerusakan yang disebabkan antara lain terjadinya penumpukan lemak akibat kolesterol atau plak disebut dengan aterosklerosis," imbuhnya.
Baca juga: Rektor UNP: Nilai-Nilai Ramadan Harus Diimplementasikan dalam Kehidupan Sehari-hari
Sementara itu, untuk membuat tubuh tetap sehat, selain menjaga pola makanan, Dokter Eka juga menyarankan agar penderita jantung untuk tetap melakukan olahraga selama berpuasa. Aktif bergerak dan rutin berolahraga, lanjutnya, dapat memperkuat otot jantung, menjaga berat badan ideal, dan mencegah kerusakan arteri. Selain itu, rajin melakukan olahraga juga bisa mengontrol kolesterol, gula darah, dan tekanan darah yang jadi biang penyakit jantung dan stroke.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Minim Terapis dan Batasan BPJS Jadi Keluhan Orang Tua Anak CP di Sumbar
- Diisi Kuliah Umum Menkes Budi Gunadi Sadikin, 12.390 Mahasiswa Baru Ikuti Kegiatan PKKMB UNP 2025
- PT Semen Padang Salurkan Bantuan Stunting Rp80,5 Juta, Perkuat Sinergi dengan BKKBN dan Dukung Asta Cita Presiden
- PT Semen Padang-BSI Kolaborasi Bahas Mental Health: Cegah Game Addiction Hingga Turunnya Produktivitas
- UNP dan Yayasan Jantung Indonesia Luncurkan Klub Jantung Sehat, Dorong Gaya Hidup Aktif di Kampus
Irman Gusman Serahkan Beasiswa PIP untuk 437 Siswa di Sumbar
Kota Padang - 13 Agustus 2025
Pemprov Sumbar-BSI Gelar Gowes Parade Merah Putih 80 KM
Kota Padang - 13 Agustus 2025