Pimpin Rakor RSUD se-Sumbar, Gubernur Sebut Kekurangan SDM Kesehatan untuk Penanganan Covid-19

Minggu, 01 Agustus 2021, 15:08 WIB | Kesehatan | Provinsi Sumatera Barat
Pimpin Rakor RSUD se-Sumbar, Gubernur Sebut Kekurangan SDM Kesehatan untuk Penanganan...
Gubenur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, memimpin rapat koordinasi RSUD se-Sumbar membahas penanganan Covid-19 mulai input data pasien, kekurangan SDM, pengadaan oksigen, dan pengadaan tambahan peralatan rumah sakit Sabtu (31/7/2021). IST

"Satgas ini harus bekerja secepatnya sehingga tidak terjadi lagi kekurangan oksigen untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit yang merawat pasien Covid-19," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, Arry Yuswandi, menginformasikan kepatuhan rumah sakit untuk menginput data di Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) online masih kurang yaitu hanya mencapai 76 persen dari 81 rumah sakit yang terdaftar.

Dia meminta Direktur Utama Rumah Sakit untuk memastikan penginputan data tersebut karena data itulah yang menjadi dasar kebijakan bagi pemerintah pusat untuk membantu kebutuhan di daerah dalam penanggulangan Covid-19.

Baca juga: Dukungan Ketua Umum Gebu Minang Mengalir atas Ajakan Mahyeldi Perkuat Bank Nagari

"Data itu juga digunakan oleh zat gas oksigen Sumbar untuk memetakan kebutuhan oksigen di masing-masing rumah sakit," katanya.

Sementara, untuk keterisian rumah sakit (BOR) Sumbar secara umum saat ini 76,99 persen. Ada beberapa kabupaten/kota yang sudah masuk kategori merah BOR-nya di atas 80 persen yaitu Kabupaten Lima Puluh Kota (100 persen) dari 17 tempat tidur yang tersedia.

Kota Sawahlunto (92 persen). Meski sudah menambah tepat tidur dari 7 menjadi 25 tetapi karena peningkatan kasus BOR meningkat signifikan.

BOR Kabupaten Agam 91,43 persen dan Kota Padang 84 persen. Khusus Kota Padang bisa dipahami karena banyak pasien yang dirujuk dari daerah sehingga BOR nya menjadi tinggi.

Terkait kebutuhan oksigen, gambarannya kebutuhan oksigen liquid 506 M3 sehari, tabung kecil 100 M3 sehari tabung sedang 56 M3 dan tabung besar 15.650 M3.

Kebutuhan itu diantisipasi dari bantuan tiga provinsi yang diupayakan masing-masing Riau, Sumsel, dan Sumut. Juga diminta enam distributor untuk mengutamakan kebutuhan rumah sakit. Terkait bantuan oksigen dari luar provinsi dibutuhkan anggaran untuk distribusi diperkirakan Rp2000 per kilogram.

Dalam rapat koordinasi itu Gubernur didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Arry Yuswandi, Kepala Dinas Kominfo Sumbar Jasman, Kepala Dinas Sosial Sumbar Jumadi, dan Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Nofiardi serta Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Sumbar Hasben Hendri. (*/bi)

Halaman:
1 2
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: