Menkeu: Peningkatan Produksi-Konsumsi Bekal untuk Pulih di 2022
"Ini terlihat dari, pertama, pemulihan ekonomi yang cukup kuat dibandingkanpeergroupkita, baik di ASEAN maupun di G20. Dan di sisi lain, dari sisi defisit APBN kita yang relatif kecil, serta level tingkat utang publik terhadap GDP yang juga relatif rendah dibandingkanpeer groupbaik di G20 maupun di ASEAN," ungkapnya.
APBN juga digunakan sebagai instrumen di dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Tadi Bapak Presiden telah menyampaikan bahwa kita akan terus melakukan reformasi struktural karena ini akan sangat penting di dalam tidak hanya mengakselerasi pemulihan ekonomi, namun memperkuat fondasi ekonomi Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Dukung Pemulihan Korban, Polwan Padang Panjang Laksanakan Trauma Healing
Menkeu menambahkan, pihaknya bersama-sama dengan Bank Indonesia terus melakukan koordinasi baik di dalam menjaga stabilitas ekonomi, nilai tukar, inflasi, maupun dari sisi keberlanjutan pembiayaan kita di masa depan.
"Kita akan terus menjaga pembiayaan secara hati-hati karena tahun depan seperti kami sampaikan, terjadi beberapa dinamika global yang harus kita waspadai; inflasi tinggi,tapering, dan juga harga komoditas, serta dari sisi perekonomian baik RRT maupun Amerika (Serikat) kemungkinan akan menghadapi tekanan dengan dinamika ini," pungkasnya. (*/bi)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Retail Gathering SIG di Pekanbaru, PT Semen Padang Perkuat Dominasi Pasar dan Kemitraan di Riau
- Hadir di Rakerda REI Khusus Batam 2025, SEPABLOCK Diminati Pengembang
- Presiden Prabowo Resmikan Pabrik Petrokimia Senilai USD3,9 Miliar di Cilegon
- Presiden Prabowo: Kepercayaan dan Penegakan Hukum Jadi Kunci Keberhasilan Investasi di Indonesia
- Nevi Zuairina: Larangan Thrifting Harus Jadi Momentum Revitalisasi Industri Tekstil Nasional








