Petani Jesigo Lima Puluh Kota Sampaikan Keluhan ke Gubernur Mahyeldi

LIMA PULUH KOTA, binews.id -- Bertekad menyikapi keluhan petani jeruk siam di Kabupaten Limapuluh Kota, yang mencuat belakangan ini, tak mau menunggu Gubenur Sumatera Barat Mahyeldi dan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro kompak melakukan jemput bola terjun langsung ke lapangan. Kedua kepala daerah, yang berkomitmen mengedepankan sinergitas itu, dengan serius menyimak dan berdialog tentang turunnya produksi jeruk dengan sejumlah petani di lahan Jesigo, Minggu (08/05/2022) di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh.
Para petani Jesigo kembali mengemukakan kompleksnya keterbatasan sarana produksi seperti pupuk dan pestisida serta meningkatnya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) utama jeruk seperti lalat buah. Kompleksitas ini, menurut petani yang menyebabkan menurunnya produksi Jesigo di sentra produksi di Kecamatan Gunuang Omeh.
"Dengan segala keterbatasan, pupuk dan bahan-bahan pengendali serangan hama dan penyakit, kami agak kurang bersemangat untuk memelihara tanaman," ujar salah seorang petani jeruk dalam dialog dengan Gubernur Mahyeldi.
Data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Limapuluh Kota menunjukkan penurunan produksi dan produktivitas antara tahun 2020-2021, dimana produksi turun sebesar 35 persen lebih dari 58.193 ton turun ke 38.368 ton sementara produktifitas di kurun waktu sama juga turun 55,81 persen dari 60,29 ton per hektare menjadi 33,65 ton per hektare.
Baca juga: Susul Gubernur Mahyeldi ke Magelang, Wagub Vasko Antusias Ikuti Retreat
Menanggapi keluhan petani Jesigo, Gubernur Mahyeldi menguraikan kunjungan kerja ke Limapuluh Kota, yang masih dalam suasana Lebaran, menggambarkan komitmen kuat dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, untuk mengatasi persoalan anjloknya produksi di Limapuluh Kota.
"Bersama-sama dengan Kabupaten Limapuluh Kota, kita akan lakukan pembenahan turunnya produksi jeruk di tiga kecamatan, Suliki, Bukik Barisan dan Gunuang Omeh," ujar Gubernur Mahyeldi.
Kembali Gubernur menyampaikan prioritasnya berupa alokasi pembiayaan 10 persen dari APBD Provinsi mulai tahun 2022 untuk peningkatan produksi pertanian Sumatera Barat. Alokasi pembiayaan juga tertuju kepada sentra komoditi pangan dan hortikultura termasuk Limapuluh selaku sentra Jesigo tersebar di Sumatera Barat.
Tapi ingat Gubernur Mahyeldi, segenap alokasi pembiayaan tersebut takkan signifikan dampaknya, jika tak ada kesungguhan dari segenap petani/peternak/ pembudidaya ikan selaku pelaku utama peningkatan produksi. Dengan karakteristik usaha tani rakyat, para petani diminta untuk mengedepankan budidaya komoditi yang ditangani secara kolektif.
"Ancaman lalat buah dan penyebarannya tak mungkin hanya ditangani satu orang petani, sj, ini butuh kolektif, kerja sama petani, tentu saja melalui bimbingan penyuluh pertanian lapangan," terang Gubernur Mahyeldi.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Hj. Nevi Zuairina Hadiri Kampanye dan Tabligh Akbar di Lima Puluh Kota
- Pemprov Sumbar Siapkan Pergub Tata Niaga Gambir, Wagub Sumbar Audy: Harus Ada Standar Harga yang Jelas
- Boyong 29 Wartawan ke Wakanda pada Media Gathering, OJK: Harapannya Komunikasi Kita Semakin Lancar
- Ketua DPRD Sumbar Supardi: JUT Untuk Tingkatkan Produksi Pertanian
- Bersama Kemendag, Nevi Zuairina Sosialisasi Kebijakan Kepada Pelaku UMKM